Rabu, 04 Mei 2016

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN “PRINSIP-PRINSIP PENTING YANG BERKAITAN DENGAN PERHATIAN DALAM BELAJAR”



TUGAS INDIVIDU
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“PRINSIP-PRINSIP PENTING YANG BERKAITAN DENGAN PERHATIAN DALAM BELAJAR”




Disusun Oleh :
Putri Mayang Sari
NIM S.D IV.15.440





PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepadat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Psikologi Pendidikan dengan judul “Perhatian”, dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Bapak Drs. H. Makmun Khairani, M.Pd, Psikolog  selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
2.    Orang tua penulis yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa.
3.    Teman – teman  yang telah memberikan motivasi dan saran-saran dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar mata kuliah Psikologi Pendidikan.


Banjarmasin, Maret 2016


Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I       PENDAHULUAN..................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................... 4
B. Tujuan ................................................................................................. 5
C. Manfaat................................................................................................ 5
BAB II      TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
                 A. Perhatian.............................................................................................. 6
                 B. Faktor yang mempengaruhi Perhatian................................................ 8
                 C. Macam-Macam Perhatian.................................................................. 8
                 D. Hal-Hal yang menarik Perhatian........................................................ 11
                 E. Pendidikan.......................................................................................... 14
                 F. Belajar................................................................................................. 16
BAB III     Penutup................................................................................................... 18
                 A. Kesimpulan......................................................................................... 18
                 B. Saran................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dapat kita ketahui bersama bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan kepada semua anak didik dengan tujuan membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian, memiliki keterampilan atau keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya di masyarakat.
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya. Apabila dalam diri peserta didik tidak ada perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, maka peserta didik tersebut perlu dibangkitkan perhatiannya. Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, jika peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relebvan untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang diberikan, melihat masalah-masalah yang akan diberikan, memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan. Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.
Pendidikan merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan tidak hanya berlangsung dikelas, tetapi berlangsung pula diluar kelas. Namun pendidikan anak dijaman sekarang mulai rentan karena kurangnya perhatian orang tua trhadap pendidikan anak itu sendiri. Dari sekian banyak orang tua hanya sedikit saja yang melibatkan diri dalam pendidikan anaknya. Karena kesibukan orang tua itu sendiri sehingga aktifitas yang dilakukan anak disekolah atau diluar sekolah kurang diketahui. Padahal orang tua adalah guru pertama kita dalam menaiki tangga kehidupan.
Pada umumnya Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehtan jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian dalam belajar.

B.    Tujuan
1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian dalam belajar.
2.    Tujuan Khusus
1.    Mengetahui pengertian perhatian
2.    Mengetahui Faktor yang mempengaruhi perhatian
3.    Mengetahui Macam-macam perhatian
4.    Mengetahui Hal-hal yang menarik perhatian
5.    Mengetahui pengertian dan tujuan pendidikan
6.    Mengetahui pengertian belajar

C.   Manfaat
Makalah ini dapat menjadi tambahan referensi terhadap pembaca khususnya mahasiswa DIV Bidan Pendidik dalam mempelajari mata kuliah Psikologi pendidikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Perhatian
Seorang pengajar harus dapat menarik perhatian peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, sebab dengan perhatian yang dimiliki peserta didik akan timbul keinginan yang tertuju pada suatu hal tertentu. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1996) perhatian diartikan sebagai hal memperhatikan, apa yang diperhatikan. Dalam istilah psikologi, perhatian diartikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh organisme dan kesadaran seseorang.
Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitet individu yang ditujukan kepada suatu obyek atau kepada sekumpulan obyek-obyek. Perhatian juga adalah penyeleksian terhadap stimuli yang diterima oleh individu yang bersangkutan. Perhatian dapat didefinisikan sebagai proses pemusatan phase-phase atau unsur-unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainnya.
Menurut Aryan Ardhana, perhatian adalah suatu kegiatan jiwa. Sedang menurut Dakir perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik didalam maupun diluar diri kita. Sumadi Suryabrata (1989) mengungkapkan perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Hal ini senada dengan ungkapan Ramayulis (1994) bahwa perhatian merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar. Kondisi psikologis ini dapat terbentuk melalui dua hal, yaitu pertama yang timbul secara intrinsic dan yang kedua melalui bahan pelajaran (content). Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat (2000) perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita dan mengesampingkan masukan-masukan melalui indera yang lain.
Khairani (2014) perhatian merupakan salah satu faktor psikologis yang mempunyai sifat-sifat yang menonjol, baik dari dalam maupun dari luar individu yang dapat membantu dalam interaksi belajar mengajar. Yang berasal dari dalam adalah faktor biologis, sosial, kebiasaan serta kemauan, sedangkan yang berasal dari luar adalah gerakan dan lingkungan.
Menurut Walgito (2010) Perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi yang merupakan langkah persiapan, yaitu adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Kalau individu sedang memperhatikan suatu benda misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada benda tersebut. Tetapi disamping itu individu juga dapat memperhatikan banyak objek sekaligus dalam suatu waktu. Jadi yang dicakup bukanlah hanya satu objek, tetapi sekumpulan objek-objek. Sudah barang tentu tidak semua objek tersebut dapat diperhatikan secara sama. Jadi perhatian merupakan penyelesaian terhadap stimulus. Attention may be defined either as the selective characteristic of the mental life (Drever, 1960).
Dengan demikian maka apa yang diperhatikan akan betul-betul disadari oleh individu dan akan betul-betul jelas bagi individu yang bersangkutan. Karena itu perhatian dan kesadaran akan mempunyai korelasi yang positif. Makin diperhatikan sesuatu objek akan makin disadari objek itu dan makin jelas bagi individu. Introspective defined, attention is clearness in consciousness (Harriman, 1958).
Perhatian menurut Notoadmodjo (2010) menyatakan bahwa ada dua batasan tentang perhatian yaitu sebagai berikut :
1.    Perhatian adalah permusatan energy psikis yang tertuju kepada suatu objek.
2.    Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan.
Menurut Slameto (2010) mengeukakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.
Jadi, perhatian adalah suatu kegiatan seseorang dalam memberikan persepsi dan memerlukan kesadaran yang dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya.
B.    Faktor yang mempengaruhi perhatian
Obyek yang mempu membangkitkan perhatian, tidak selamanya dapat menarik perhatian orang lebih lanjut. Obyek tersebut harus dapat memberikan arti yang berkaitan dengan faktor dalam diri individu.
Faktor-faktor internal itu, adalah :
1.    Latar belakang pengalaman
Hal ini meliputi kemampuan, pengalaman masa lampau, pendidikan yang pernah diperoleh dan lain-lain. Semua itu ikut menentukan suatu obyek menarik perhatian individu lebih lanjut.
Contoh seorang mahasiswa melihat buku berwarna merah, ia tertarik kemudian dibukanya, ternyata masalah psikologi, ia tertarik sebab ia seorang mahasiswa yang sedang belajar masalah psikologi.
2.    Keadaan pada waktu itu
Keadaan ini juga ikut menentukan berhasil tidaknya suatu obyek pemikat orang. Misalnya, sepiring nasi goring akan lebih menarik perhatian bila waktu itu orang sedang lapar.
3.    Kegiatan yang sedang dilakukan
Misalnya seorang sedang berpikir hendak membeli mobil, maka iklan mobil akan lebih menarik perhatiannya daripada iklan yang lain.

C.   Macam–macam perhatian
Perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Sumadi Suryabrata (1989) yaitu :
1.    Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.    Perhatian intensif
b.    Perhatian tidak intensif


2.    Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu :
a.    Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak-sengaja) yaitu perhatian yang timbul begitu saja, seakan-akan tanpa sengaja, terjadi tanpa usaha.
b.    Perhatian sekehendak (perhatian sengaja), yakni perhatian yang timbul karena usaha atau dengan kehendak.
3.    Atas dasar luasnya obyek yang dikenal dengan perhatian, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu :
a.    Perhatian terpencar, yakni perhatian pada suatu saat dapat tertuju pada bermacam-macam obyek.
b.    Perhatian terpusat, yakni perhatian yang terpusat, hanya dapat tertuju pada obyek yang sangat terbatas.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam membimbing perhatian anak didik, yaitu penggunaan metode penyajian pelajaran yang dapat diterima oleh anak didik. Penerimaan ini akan efektif apabila pelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan anak didik.
Adapun macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar menurut Suryabrata (1989) adalah:
1.    Perhatian intensif perlu digunakan, karena kegiatan yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih terarah.
2.    Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam kegiatan akan mengembangkan pribadi anak.
3.    Perhatian spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif daripada perhatian yang disengaja.
Berdasarkan atas penelitian-penelitian menunjukkan bahwa perhatian itu ada bermacam-macam, sesuai dari segi mana perhatian itu akan ditinjau.ditinjau dari segi timbulnya perhatian, perhatian dapat dibedakan atas perhatian spontan dan perhatian tidak spontan (Walgito, 2010).
1.    Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan secara spontan. Perhatian inierat hubungannya dengan minat individu. Apabila individu telah mempunyai minat terhadap sesuatu objek, maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul. Misalnya apabila seseorang mempunyai minat terhadap musik maka secara spontan perhatiannya akan tertuju kepada musik yang didengarnya.
2.    Perhatian tidak spontan, yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya. Seorang murid mau tidak mau harus memperhatikan pelajaran sejarah misalnya, sekalipun ia tidak menyenangi karena ia harus mempelajarinya. Karena itu untuk dapat mengikuti pelajaran tersebut dengan sengaja harus ditimbulkan perhatiannya.
Dilihat dari banyaknya objek yang dapat dicakup oleh perhatian pada suatu waktu, perhatian dapat dibedakan, perhatian yang sempit dan perhatian yang luas.
1.    Perhatian yang sempit, yaitu perhatian individu pada suatu waktu hanya dapat memperhatikan sedikit objek.
2.    Perhatian yang luas, yaitu perhatian individu yang pada suatu waktu dapat memperhatikan banyak objek sekaligus. Misalnya orang melihat pasar malam, ada orang yang dapat menangkap banyak objek sekaligus, tetapi sebaliknya adaorang yang tidak dapat berbuat demikian.
Sehubungan dengan ini perhatian dapat juga dibedakan atas perhatian yang terpusat dan perhatian yang terbagi-bagi.
1.    Perhatian yang terpusat yaitu individu pada suatu waktu hanya dapat memusatkan perhatiannya pada sesuatu objek. Pada umumnya orang yang mempunyai perhatian yang sempit sejalan dengan perhatian yang terpusat.
2.    Perhatian yang terbagi-bagi yaitu individu pada suatu waktu dapat memperhatikan banyak hal atau objek. Pada umumnya orang yang mempunyai perhatian yang luas sejalan dengan yang terbagi ini.
Dilihat dari fluktuasi perhatian,maka perhatian dapat dibedakan perhatian yang statis dan perhatian yang dinamis.
1.    Perhatian yang statis, yaitu individu dalam waktu yang tertentu dapat dengan statis atau tetap perhatiannya tertuju kepada objek tertentu. Orang yang mempunyai perhatian semacam ini sukar memindahkan perhatiannya dati satu objek ke objek lain.
2.    Perhatian yang dinamis, yaitu individu dapat memindahkan perhatiannya secara lincah dari satu objek ke objek lain. Individu yang mempunyai perhatian semacam ini akan mudah memindahkan perhatiannya dari satu objek ke objek lain (Walgito, 2010).

D.   Hal-hal yang menarik perhatian
1.    Pandangan dari segi objek
Dilihat dari segi objek yang diperhatikan maka hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang lahir daripada yang lain yang menonjol dari yang lain, atau hal-hal yang keluar dari konteksnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tahu bahwa sesuatu benda, perbuatan pembicaraan, berita dan sebagainya yang aneh dan yang lain daripada yang lain pasti akan mendapat perhatian yang besar dari masyarakat.
2.    Pandangan dari segi subjek
Dilihat dari segi orang atau subjek yang memperhatikan, maka hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang ada kepentingannya atau ada sangkut pautnya dengan diri subjek. Oleh karena itu setiap orang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, meskipun dengan objek yang sama, maka hal yang menarik perhatianpun bersifat subjektif tergantung dari subjeknya. Pada umumnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.    Hal yang menarik perhatian adalah yang bersangkut paut dengan kebutuhan subjek.
b.    Hal yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan kegemaran subjek.
c.    Hal yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan subjek.
d.    Hal yang menarik perhatian adalah yang berhubungan dengan sejarah hidup dari subjek.

Relevansi perhatian pada proses pembelajaran dalam rangka pengembangan perilaku antara lain adalah sebagai berikut :
1.    Hasil penelitian membuktikan bahwa prestasi belajar berhubungan dengan intensitas perhatian. Oleh karena itu para pelaku pendidikan atau praktisi promosi kesehatan harus mengusahakan agar sasaran mempunyai perhatian yang intensif terhadap setiap kegiatan pembelajaran dalam rangka perubahan atau pembentukan perilaku.
2.    Perhatian spontan cenderung lebih lama dan intensif. Oleh karena itu, menimbulkan perhatian spontan adalah baik dalam proses pembelajaran dan rangka perubahan perilaku.
3.    Dalam proses pembelajaran perubahan perilaku kesehatan sebagian besar sasaran menggunakan perhatian yang disengaja. Oleh sebab itu, sebaiknya para pelaku promosi kesehatan atau pengajarberusaha menyajikan materi pembelajaran, dengan cara yang menarik (tidak membosankan) (Notoadmodjo, 2010).
Menurut Khairani (2013) Langkah pertama dalam interaksi individu dengan lingkungannya ialah memperhatikan, yang sebenarnya tidak lain daripada memberikan atau mengadakan persiapan untuk memberikan reaksi tertentu. Kalau yang sedang diperhatikan akan terasa lebih jelas daripada objek lainnya. Dalam pada itu objek atau hal lainnya masih juga terasakan sungguhpun terasa samar-samar. Objek yang menjadi perhatian orang biasanya disebut pusat perhatian. Sedangkan hal-hal yang samar-samar itu disebut objek sampingan (objek marginal). Kalau suatu objek itu mengikut perhatian orang, maka hal itu dapat berarti :
1.    Ada faktor-faktor luar yang terdapat pada objek tersebut mampu menarik perhatian orang.
2.    Ada faktor-faktor dalam diri yang menjadikan perhatiannya tertarik pada objek tersebut.
Ciri-ciri objek yang menarik perhatian
Objek tertentu lebih menarik perhatian daripada objek lain. Kalau ditinjau lebih lanjut akan terlihat, bahwa objek-objek yang lebih menarik perhatian itu mempunyai ciri-ciri tertentu yang menjadikannya lebih menarik. Para ahli iklan telah menyadari dan menggunakannya dalam iklan untuk memperkenalkan hasil produksi tertentu. Ciri-ciri objek yang menarik perhatian itu ialah :
1.    Ukuran
Pada umumnya  objek yang lebih besar dibandingkan dengan objek-objek disekitarnya akan lebih menarik perhatian. Howard K. Nixon, membuktikan bahwa iklan yang lebih besar akan lebih banyak menarik perhatian pembacanya dibandingkan dengan iklan-iklan yang lebih kecil yang ada disekitarnya.
2.    Intensitas
Suatu stimulus yang mempunyai intensitas yang lebih kuat akan lebih banyak menarik perhatian dari pada stimulus yang intensitasnya lemah. Sinar yang lebih kuat akan lebih menarik perhatian, misalnya pada suatu etalase took yang diberikan penerangan yang lebih kuat akan lebih menarik perhatian.
3.    Perubahan
Perubahan merupakan faktor-faktor yang kuat, yang menyebabkan objek lebih menarik. Salah satu bentuk daripada perubahan itu adalah perubahan dari keadaan statis kepada keadaan bergerak. Suatu objek yang bergerak, terutama yang keadaan mendadak hamper pasti akan menarik perhatian orang.
4.    Perulangan
Stimulasi yang diulang-ulang biasanya akan lebih menarik perhatian. Bunyi kentongan untuk meminta perhatian merupakan suatu contoh dari perulangan. Sungguhpun demikian apabila perulangan dilakukan terus-menerus akan tidak menarik perhatian lagi.
5.    Kontras
Objek yang amat berbeda dengan latar belakang atau dengan objek disekitarnya akan lebih menarik perhatian. Misalnya seorang anak berbaju merah akan lebih menarik perhatian bila ia berada diantara anak-anak yang semuanya berbaju putih. Makin kontras suatu objek dari objek disekeliling atau sekitarnya, makin mampulah objek tersebut menarik perhatian. Sebaliknya, suatu objek yang mirip dengan latar belakang sangat sukar diperhatikan. Keadaan demikian biasanya dinamakan kamuplase (camouflage). Inilah salah satu cara yang banyak dipakai oleh binatang untuk menyembunyikan diri.
Berhasil tidaknya suatu objek menarik perhatian, sebenarnya tergantung pada faktor-faktor tersebut diatas. Suatu objek yang sungguhpun cukup besar tetapi ia mirip dengan latar belakangnya tetap dapat kurang menarik perhatian.

E.    Pendidikan
1.    Pengertian
Menurut Ahmadi dan Uhbiyati (2007) mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus-menerus.
2.    Tujuan Pendidikan
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan adalah merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari suatu pendidikan tidak segera dapat kita lihat hasilnya atau kita rasakan. Di samping itu hasil akhir dari pendidikan ditentukan pula oleh hasil-hasil dari bagian-bagian dari pendidikan yang sebelumnya. Untuk membawa anak kepada tujuan akhir, maka perlu anak diantar terlebih dahulu kepada tujuan dari bagian-bagian pendidikan.
Menurut Langeveld dalam (Ahmadi dan Uhbiyati 2007) tujuan pendidikan bermacam-macam yaitu :
a.    Tujuan Umum
Tujuan ini juga disebut tujuan total, tujuan yang sempurna atau tujuan akhir. Dalam Hal ini Kongstam dan Gunning mengatakan bahwa tujuan akhir dari pendidikan itu ialah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna.

b.    Tujuan Khusus
Untuk menuju kepada tujuan umum itu, perlu adanya pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu misalnya
1)    Disesuaikan dengan cita-cita pembangunan bangsa.
2)    Disesuaikan dengan tugas dari suatu badan atau lembaga pendidikan.
3)    Disesuaikan dengan bakat kemampuan anak didik.
4)    Disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan sebagainya.
Tujuan-tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum pendidikan inilah yang dimaksud dengan tujuan khusus.
c.    Tujuan tak lengkap
Tiap-tiap aspek pendidikan mempunyai tujuan-tujuan pendidikan sendiri-sendiri. Tujuan dari aspek-aspek pendidikan inilah yang dimaksud tujuan pendidikan tak lengkap. Sebab masing-masing aspek pendidikan itu menganggap seolah-olah dirinya terlepas dari aspek pendidikan yang lain. Pada hal masing-masing pendidikan itu hanyalah merupakan bagian-\bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu tujuan dari masing-masing aspek itu harus dilengkapi dengan tujuan dari aspek-aspek yang lain.
d.    Tujuan insidentil : (tujuan seketika atau sesaat).
Tujuan ini timbul secara kebetulan , secara mendadak dan hanya bersifat sesaat. Misalnya : tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah. Maka diadakanlah darmawisata ke suatu tempat. Dalam hal ini tujuan itu telah selesai, setelah darmawisata itu dilaksanakan.
e.    Tujuan sementara
Tujuan sementara adalah tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fase-fase tertentu dalam pendidikan. Misalnya : anak dimasukkan ke sekolah. Tujuannya ialah agar anak dapat membaca dan menulis. Dapat membaca dan menulis inilah yang disebut tujuan sementara. Tujuan yang lebih lanjut ialah agar anak dapat belajar ilmu pengetahuan dari buku-buku. Dapat belajar dari buku inipun menjadi tujuan sementara. Tujuan sebenarnya ialah agar anak dapat memiliki ilmu pengetahuan tertentu. Memiliki ilmu pengetahuan inipun merupan tujuan sementara. Dan begitulah seterusnya. Demikian tujuan-tujuan sementara ini semakin meningkat untuk menuju kepada pengetahuan umum, tujuan total atau tujuan akhir.
f.     Tujuan perantara
Tujuan perantara disebut juga tujuan intermediair. Tujuan inilah adalah merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Misalnya : kita belajar bahasa Inggris atau bahasa Belanda, atau yang lain. Tujuan belajar bahasa ini ialah, agar kita dapat mempelajari buku-buku yang tertulis dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa yang lain. Jadi kita belajar bahasa asing di sini hanyalah merupakan sekedar alat saja. Demikian macam-macam tujuan pendidikan, yang kesemuanya mengarah kepada tujuan umum pendidikan. Yaitu menuju kehidupan sebagai insal kamil, dimana terjamin adanya hakikat manusia secara harmonis. Berbagai macan uraian dari tujuan pendidikan diatas maka dapat di simpulkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan manusia agar supaya memiliki ketrampilan dan mampu bersaing dan berdaya guna bagi bangsa dan negara.

F.    Belajar
Slameto (2010) Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sudjana (2010) : Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar.
Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Trianto (2011) : Belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik seseorang sejak lahir.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perhatian merupakan salah satu hal penting dalam belajar. Tanpa adanya perhatian dan fokus maka proses transfer informasi ataupun materi tidak akan dapat berjalan dengan maksimal. Perhatian merupakan proses dalam belajar dimana seseorang memilih dan merespon sekian dari banyak rangsangan yang diterima dari lingkungan sekitarnya.
Ada banyak sekali rangsangan yang masuk dalam satu waktu. Contoh dalam kegiatan belajar, peserta didik berada dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat banyak hal yang dapat diperhatikan misalnya menulis sesuatu, berbicara dengan kawan ataupun kegiatan dan hal-hal dengan perhatian tertentu. Ketika guru masuk kelas ketika itu juga seluruh perhatian peserta didik tertuju pada guru dan mengabaikan perhatiannya pada hal-hal lain, yang tadinya sedang menulis ataupun bercakap-cakap mereka menghentikan perhatian pada apa yang dilakukanya untuk memperhatikan guru yang akan mengajar.
Sangat penting bagi guru dalam proses belajar mengajar agar terus mendapat perhatian dari peserta didik dan menjaga peserta didik tetap fokus dengan perhatian tersebut. Jika perhatian siswa tidak terfokus pada pembelajaran maka kemungkinan peserta didik tidak mampu menangkap atau mendapat persepsi yang benar terhadap materi yang sedang dipelajari.
Memang banyak sekali hal-hal yang dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian peserta didik pada kegiatan pembelajaran, maka dari itu guru harus mampu menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dimana perhatian peserta didik dapat tetap fokus pada pembelajaran dan tidak banyak gangguan dan rangsangan yang datang dan mencuri perhatian peserta didik.
Jelas sekali terlihat bahwa perhatian merupakan hal yang vital dan harus ada dalam kegiatan belajar mengajar. Guru perlu memiliki wawasan tentang perhatian ini, salah satunya harus mengerti mengenai prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian. Slameto (2010) menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian dalam belajar, antara lain adalah:
  1. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya.
  2. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan mengarah pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut.
  3. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kebutuhannya.
Memang benar bahwa guru tentu tidak mampu mengendalikan perhatian dari peserta didik, namun yang dapat dilakukan adalah bagaimana untuk mempengaruhi perhatian peserta didik agar tertuju pada pelajaran dan terus memberikan stimulus agar perhatian tidak teralihkan. Berdasarkan dan melihat dari prinsip-prinsip yang berkenaan dengan perhatian diatas maka tentu guru dapat mengetahui bagaimana karakteristik dari pembentukan perhatian dan mencari cara untuk dapat memberikan rangsangan sehingga mampu mendapat perhatian dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan peserta didik dapat menerima pelajaran atau mendapat persepsi dengan baik.
Guru dapat merencanakan terlebih dahulu apa yang akan digunakan dan diterapkan agar peserta didik dapat fokus pada pelajaran sepanjang kegiatan belajar mengajar. Penerapan metode pembelajaran yang tepat, model pembelajaran yang inovatif, media pembelajaran yang interaktif, hingga pemberian motivasi dapat dilakukan dan dikombinasikan dengan perencanaan yang baik sehingga mampu mendapatkan perhatian dari peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
B.    Saran
Diharapkan pembaca tidak hanya berpacu terhadap makalah ini, karena masih banyak referensi lain yang bisa menambahkan wawasan tentang prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar..Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran [di akses pada 19 Maret 2016]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar