TUGAS INDIVIDU
MAKALAH PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
“PRINSIP-PRINSIP
PENTING YANG BERKAITAN DENGAN PERHATIAN DALAM BELAJAR”
Disusun Oleh :
Putri
Mayang Sari
NIM
S.D IV.15.440
PROGRAM
STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepadat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas individu mata kuliah
Psikologi Pendidikan dengan judul “Perhatian”, dalam penyelesaian makalah ini,
penulis mendapat banyak bantuan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. H. Makmun
Khairani, M.Pd, Psikolog selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
telah memberikan tugas dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
2.
Orang
tua penulis yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa.
3.
Teman
– teman yang telah memberikan motivasi
dan saran-saran dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca
dan dapat menjadi literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Banjarmasin, Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................... 4
B. Tujuan ................................................................................................. 5
C. Manfaat................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA............................................................................. 6
A.
Perhatian.............................................................................................. 6
B.
Faktor yang mempengaruhi Perhatian................................................ 8
C.
Macam-Macam Perhatian.................................................................. 8
D.
Hal-Hal yang menarik Perhatian........................................................ 11
E.
Pendidikan.......................................................................................... 14
F.
Belajar................................................................................................. 16
BAB III Penutup................................................................................................... 18
A.
Kesimpulan......................................................................................... 18
B.
Saran................................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dapat
kita ketahui bersama bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan,
pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan kepada semua
anak didik dengan tujuan membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian,
memiliki keterampilan atau keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya
di masyarakat.
Perhatian mempunyai peranan yang
penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi
terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian
terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan
kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk
mempelajarinya. Apabila dalam diri peserta didik tidak ada perhatian terhadap
pelajaran yang dipelajari, maka peserta didik tersebut perlu dibangkitkan
perhatiannya. Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya, jika peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa
yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relebvan
untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari
luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas
yang diberikan, melihat masalah-masalah yang akan diberikan, memilih dan
memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan. Disamping perhatian,
motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.
Pendidikan
merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia
yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan tidak hanya
berlangsung dikelas, tetapi berlangsung pula diluar kelas. Namun pendidikan
anak dijaman sekarang mulai rentan karena kurangnya perhatian orang tua trhadap
pendidikan anak itu sendiri. Dari sekian banyak orang tua hanya sedikit saja
yang melibatkan diri dalam pendidikan anaknya. Karena kesibukan orang tua itu
sendiri sehingga aktifitas yang dilakukan anak disekolah atau diluar sekolah
kurang diketahui. Padahal orang tua adalah guru pertama kita dalam menaiki
tangga kehidupan.
Pada
umumnya Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan, kesehtan jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Berdasarkan uraian latar
belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul prinsip-prinsip penting yang berkaitan
dengan perhatian dalam belajar.
B.
Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian dalam belajar.
2.
Tujuan
Khusus
1.
Mengetahui
pengertian perhatian
2.
Mengetahui
Faktor yang mempengaruhi perhatian
3.
Mengetahui
Macam-macam perhatian
4.
Mengetahui
Hal-hal yang menarik perhatian
5.
Mengetahui
pengertian dan tujuan pendidikan
6.
Mengetahui
pengertian belajar
C.
Manfaat
Makalah
ini dapat menjadi tambahan referensi terhadap pembaca khususnya mahasiswa DIV
Bidan Pendidik dalam mempelajari mata kuliah Psikologi pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Perhatian
Seorang pengajar harus dapat menarik
perhatian peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, sebab dengan perhatian
yang dimiliki peserta didik akan timbul keinginan yang tertuju pada suatu hal
tertentu. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1996) perhatian diartikan sebagai
hal memperhatikan, apa yang diperhatikan. Dalam istilah psikologi, perhatian
diartikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh organisme dan kesadaran
seseorang.
Perhatian adalah pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitet individu yang ditujukan kepada suatu obyek
atau kepada sekumpulan obyek-obyek. Perhatian juga adalah penyeleksian terhadap
stimuli yang diterima oleh individu yang bersangkutan. Perhatian dapat
didefinisikan sebagai proses pemusatan phase-phase atau unsur-unsur pengalaman
dan mengabaikan yang lainnya.
Menurut Aryan Ardhana, perhatian
adalah suatu kegiatan jiwa. Sedang menurut Dakir perhatian adalah keaktifan
peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik didalam
maupun diluar diri kita. Sumadi Suryabrata (1989) mengungkapkan perhatian
adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek atau banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Hal ini
senada dengan ungkapan Ramayulis (1994) bahwa perhatian merupakan salah satu
faktor psikologis yang dapat membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar
mengajar. Kondisi psikologis ini dapat terbentuk melalui dua hal, yaitu pertama
yang timbul secara intrinsic dan yang kedua melalui bahan pelajaran (content).
Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat (2000) perhatian adalah proses mental ketika
stimuli atau rangkaian stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita
mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita dan mengesampingkan
masukan-masukan melalui indera yang lain.
Khairani (2014) perhatian merupakan
salah satu faktor psikologis yang mempunyai sifat-sifat yang menonjol, baik
dari dalam maupun dari luar individu yang dapat membantu dalam interaksi
belajar mengajar. Yang berasal dari dalam adalah faktor biologis, sosial,
kebiasaan serta kemauan, sedangkan yang berasal dari luar adalah gerakan dan
lingkungan.
Menurut Walgito (2010) Perhatian
merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi yang merupakan
langkah persiapan, yaitu adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Kalau individu sedang
memperhatikan suatu benda misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas
individu dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada benda tersebut. Tetapi
disamping itu individu juga dapat memperhatikan banyak objek sekaligus dalam
suatu waktu. Jadi yang dicakup bukanlah hanya satu objek, tetapi sekumpulan
objek-objek. Sudah barang tentu tidak semua objek tersebut dapat diperhatikan
secara sama. Jadi perhatian merupakan penyelesaian terhadap stimulus. Attention may be defined either as the
selective characteristic of the mental life (Drever, 1960).
Dengan demikian maka apa yang diperhatikan
akan betul-betul disadari oleh individu dan akan betul-betul jelas bagi
individu yang bersangkutan. Karena itu perhatian dan kesadaran akan mempunyai
korelasi yang positif. Makin diperhatikan sesuatu objek akan makin disadari
objek itu dan makin jelas bagi individu. Introspective
defined, attention is clearness in consciousness (Harriman, 1958).
Perhatian
menurut Notoadmodjo (2010) menyatakan bahwa ada dua batasan tentang perhatian
yaitu sebagai berikut :
1.
Perhatian
adalah permusatan energy psikis yang tertuju kepada suatu objek.
2.
Perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang
dilakukan.
Menurut
Slameto (2010) mengeukakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.
Jadi, perhatian adalah
suatu kegiatan seseorang dalam memberikan persepsi dan memerlukan kesadaran
yang dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya.
B.
Faktor
yang mempengaruhi perhatian
Obyek yang mempu membangkitkan
perhatian, tidak selamanya dapat menarik perhatian orang lebih lanjut. Obyek tersebut
harus dapat memberikan arti yang berkaitan dengan faktor dalam diri individu.
Faktor-faktor
internal itu, adalah :
1.
Latar
belakang pengalaman
Hal
ini meliputi kemampuan, pengalaman masa lampau, pendidikan yang pernah
diperoleh dan lain-lain. Semua itu ikut menentukan suatu obyek menarik
perhatian individu lebih lanjut.
Contoh
seorang mahasiswa melihat buku berwarna merah, ia tertarik kemudian dibukanya,
ternyata masalah psikologi, ia tertarik sebab ia seorang mahasiswa yang sedang
belajar masalah psikologi.
2.
Keadaan
pada waktu itu
Keadaan
ini juga ikut menentukan berhasil tidaknya suatu obyek pemikat orang. Misalnya,
sepiring nasi goring akan lebih menarik perhatian bila waktu itu orang sedang
lapar.
3.
Kegiatan
yang sedang dilakukan
Misalnya
seorang sedang berpikir hendak membeli mobil, maka iklan mobil akan lebih
menarik perhatiannya daripada iklan yang lain.
C.
Macam–macam
perhatian
Perhatian
dapat dibagi menjadi beberapa macam, hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh
Sumadi Suryabrata (1989) yaitu :
1.
Atas
dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu
aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Perhatian
intensif
b.
Perhatian
tidak intensif
2.
Atas
dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Perhatian
spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak-sengaja) yaitu perhatian yang
timbul begitu saja, seakan-akan tanpa sengaja, terjadi tanpa usaha.
b.
Perhatian
sekehendak (perhatian sengaja), yakni perhatian yang timbul karena usaha atau
dengan kehendak.
3.
Atas
dasar luasnya obyek yang dikenal dengan perhatian, perhatian dibedakan menjadi
dua yaitu :
a.
Perhatian
terpencar, yakni perhatian pada suatu saat dapat tertuju pada bermacam-macam
obyek.
b.
Perhatian
terpusat, yakni perhatian yang terpusat, hanya dapat tertuju pada obyek yang
sangat terbatas.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam
membimbing perhatian anak didik, yaitu penggunaan metode penyajian pelajaran
yang dapat diterima oleh anak didik. Penerimaan ini akan efektif apabila
pelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan anak didik.
Adapun
macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar menurut Suryabrata
(1989) adalah:
1.
Perhatian
intensif perlu digunakan, karena kegiatan yang disertai dengan perhatian
intensif akan lebih terarah.
2.
Perhatian
yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam kegiatan akan
mengembangkan pribadi anak.
3.
Perhatian
spontan perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan cenderung dapat
berlangsung lebih lama dan intensif daripada perhatian yang disengaja.
Berdasarkan
atas penelitian-penelitian menunjukkan bahwa perhatian itu ada bermacam-macam,
sesuai dari segi mana perhatian itu akan ditinjau.ditinjau dari segi timbulnya
perhatian, perhatian dapat dibedakan atas perhatian spontan dan perhatian tidak
spontan (Walgito, 2010).
1.
Perhatian
spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan secara
spontan. Perhatian inierat hubungannya dengan minat individu. Apabila individu
telah mempunyai minat terhadap sesuatu objek, maka terhadap objek itu biasanya
timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul. Misalnya
apabila seseorang mempunyai minat terhadap musik maka secara spontan perhatiannya
akan tertuju kepada musik yang didengarnya.
2.
Perhatian
tidak spontan, yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena itu
harus ada kemauan untuk menimbulkannya. Seorang murid mau tidak mau harus
memperhatikan pelajaran sejarah misalnya, sekalipun ia tidak menyenangi karena
ia harus mempelajarinya. Karena itu untuk dapat mengikuti pelajaran tersebut
dengan sengaja harus ditimbulkan perhatiannya.
Dilihat
dari banyaknya objek yang dapat dicakup oleh perhatian pada suatu waktu,
perhatian dapat dibedakan, perhatian yang sempit dan perhatian yang luas.
1.
Perhatian
yang sempit, yaitu perhatian individu pada suatu waktu hanya dapat
memperhatikan sedikit objek.
2.
Perhatian
yang luas, yaitu perhatian individu yang pada suatu waktu dapat memperhatikan
banyak objek sekaligus. Misalnya orang melihat pasar malam, ada orang yang
dapat menangkap banyak objek sekaligus, tetapi sebaliknya adaorang yang tidak
dapat berbuat demikian.
Sehubungan
dengan ini perhatian dapat juga dibedakan atas perhatian yang terpusat dan
perhatian yang terbagi-bagi.
1.
Perhatian
yang terpusat yaitu individu pada suatu waktu hanya dapat memusatkan
perhatiannya pada sesuatu objek. Pada umumnya orang yang mempunyai perhatian
yang sempit sejalan dengan perhatian yang terpusat.
2.
Perhatian
yang terbagi-bagi yaitu individu pada suatu waktu dapat memperhatikan banyak
hal atau objek. Pada umumnya orang yang mempunyai perhatian yang luas sejalan
dengan yang terbagi ini.
Dilihat
dari fluktuasi perhatian,maka perhatian dapat dibedakan perhatian yang statis
dan perhatian yang dinamis.
1.
Perhatian
yang statis, yaitu individu dalam waktu yang tertentu dapat dengan statis atau
tetap perhatiannya tertuju kepada objek tertentu. Orang yang mempunyai
perhatian semacam ini sukar memindahkan perhatiannya dati satu objek ke objek
lain.
2.
Perhatian
yang dinamis, yaitu individu dapat memindahkan perhatiannya secara lincah dari
satu objek ke objek lain. Individu yang mempunyai perhatian semacam ini akan
mudah memindahkan perhatiannya dari satu objek ke objek lain (Walgito, 2010).
D.
Hal-hal
yang menarik perhatian
1.
Pandangan
dari segi objek
Dilihat dari segi objek yang
diperhatikan maka hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang lahir
daripada yang lain yang menonjol dari yang lain, atau hal-hal yang keluar dari
konteksnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tahu bahwa sesuatu benda,
perbuatan pembicaraan, berita dan sebagainya yang aneh dan yang lain daripada
yang lain pasti akan mendapat perhatian yang besar dari masyarakat.
2.
Pandangan
dari segi subjek
Dilihat dari segi orang atau subjek
yang memperhatikan, maka hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang ada
kepentingannya atau ada sangkut pautnya dengan diri subjek. Oleh karena itu
setiap orang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, meskipun dengan objek yang
sama, maka hal yang menarik perhatianpun bersifat subjektif tergantung dari
subjeknya. Pada umumnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.
Hal
yang menarik perhatian adalah yang bersangkut paut dengan kebutuhan subjek.
b.
Hal
yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan kegemaran subjek.
c.
Hal
yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan subjek.
d.
Hal
yang menarik perhatian adalah yang berhubungan dengan sejarah hidup dari
subjek.
Relevansi perhatian pada
proses pembelajaran dalam rangka pengembangan perilaku antara lain adalah
sebagai berikut :
1.
Hasil
penelitian membuktikan bahwa prestasi belajar berhubungan dengan intensitas
perhatian. Oleh karena itu para pelaku pendidikan atau praktisi promosi
kesehatan harus mengusahakan agar sasaran mempunyai perhatian yang intensif
terhadap setiap kegiatan pembelajaran dalam rangka perubahan atau pembentukan
perilaku.
2.
Perhatian
spontan cenderung lebih lama dan intensif. Oleh karena itu, menimbulkan
perhatian spontan adalah baik dalam proses pembelajaran dan rangka perubahan
perilaku.
3.
Dalam
proses pembelajaran perubahan perilaku kesehatan sebagian besar sasaran
menggunakan perhatian yang disengaja. Oleh sebab itu, sebaiknya para pelaku
promosi kesehatan atau pengajarberusaha menyajikan materi pembelajaran, dengan
cara yang menarik (tidak membosankan) (Notoadmodjo, 2010).
Menurut
Khairani (2013) Langkah pertama dalam interaksi individu dengan lingkungannya
ialah memperhatikan, yang sebenarnya tidak lain daripada memberikan atau
mengadakan persiapan untuk memberikan reaksi tertentu. Kalau yang sedang
diperhatikan akan terasa lebih jelas daripada objek lainnya. Dalam pada itu
objek atau hal lainnya masih juga terasakan sungguhpun terasa samar-samar.
Objek yang menjadi perhatian orang biasanya disebut pusat perhatian. Sedangkan
hal-hal yang samar-samar itu disebut objek sampingan (objek marginal). Kalau
suatu objek itu mengikut perhatian orang, maka hal itu dapat berarti :
1.
Ada
faktor-faktor luar yang terdapat pada objek tersebut mampu menarik perhatian
orang.
2.
Ada
faktor-faktor dalam diri yang menjadikan perhatiannya tertarik pada objek
tersebut.
Ciri-ciri objek yang
menarik perhatian
Objek
tertentu lebih menarik perhatian daripada objek lain. Kalau ditinjau lebih
lanjut akan terlihat, bahwa objek-objek yang lebih menarik perhatian itu
mempunyai ciri-ciri tertentu yang menjadikannya lebih menarik. Para ahli iklan
telah menyadari dan menggunakannya dalam iklan untuk memperkenalkan hasil
produksi tertentu. Ciri-ciri objek yang menarik perhatian itu ialah :
1.
Ukuran
Pada
umumnya objek yang lebih besar
dibandingkan dengan objek-objek disekitarnya akan lebih menarik perhatian.
Howard K. Nixon, membuktikan bahwa iklan yang lebih besar akan lebih banyak
menarik perhatian pembacanya dibandingkan dengan iklan-iklan yang lebih kecil
yang ada disekitarnya.
2.
Intensitas
Suatu
stimulus yang mempunyai intensitas yang lebih kuat akan lebih banyak menarik
perhatian dari pada stimulus yang intensitasnya lemah. Sinar yang lebih kuat
akan lebih menarik perhatian, misalnya pada suatu etalase took yang diberikan
penerangan yang lebih kuat akan lebih menarik perhatian.
3.
Perubahan
Perubahan
merupakan faktor-faktor yang kuat, yang menyebabkan objek lebih menarik. Salah
satu bentuk daripada perubahan itu adalah perubahan dari keadaan statis kepada
keadaan bergerak. Suatu objek yang bergerak, terutama yang keadaan mendadak
hamper pasti akan menarik perhatian orang.
4.
Perulangan
Stimulasi
yang diulang-ulang biasanya akan lebih menarik perhatian. Bunyi kentongan untuk
meminta perhatian merupakan suatu contoh dari perulangan. Sungguhpun demikian
apabila perulangan dilakukan terus-menerus akan tidak menarik perhatian lagi.
5.
Kontras
Objek
yang amat berbeda dengan latar belakang atau dengan objek disekitarnya akan
lebih menarik perhatian. Misalnya seorang anak berbaju merah akan lebih menarik
perhatian bila ia berada diantara anak-anak yang semuanya berbaju putih. Makin
kontras suatu objek dari objek disekeliling atau sekitarnya, makin mampulah
objek tersebut menarik perhatian. Sebaliknya, suatu objek yang mirip dengan
latar belakang sangat sukar diperhatikan. Keadaan demikian biasanya dinamakan
kamuplase (camouflage). Inilah salah
satu cara yang banyak dipakai oleh binatang untuk menyembunyikan diri.
Berhasil
tidaknya suatu objek menarik perhatian, sebenarnya tergantung pada
faktor-faktor tersebut diatas. Suatu objek yang sungguhpun cukup besar tetapi
ia mirip dengan latar belakangnya tetap dapat kurang menarik perhatian.
E.
Pendidikan
1.
Pengertian
Menurut Ahmadi dan Uhbiyati (2007)
mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang
secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh
orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak
mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus-menerus.
2.
Tujuan Pendidikan
Sebagaimana kita ketahui, bahwa
pendidikan adalah merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan
membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari suatu pendidikan tidak segera
dapat kita lihat hasilnya atau kita rasakan. Di samping itu hasil akhir dari
pendidikan ditentukan pula oleh hasil-hasil dari bagian-bagian dari pendidikan
yang sebelumnya. Untuk membawa anak kepada tujuan akhir, maka perlu anak
diantar terlebih dahulu kepada tujuan dari bagian-bagian pendidikan.
Menurut Langeveld dalam (Ahmadi dan
Uhbiyati 2007) tujuan pendidikan bermacam-macam yaitu :
a.
Tujuan Umum
Tujuan ini juga disebut tujuan
total, tujuan yang sempurna atau tujuan akhir. Dalam Hal ini Kongstam dan
Gunning mengatakan bahwa tujuan akhir dari pendidikan itu ialah untuk membentuk
insan kamil atau manusia sempurna.
b.
Tujuan Khusus
Untuk menuju kepada tujuan umum itu,
perlu adanya pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi
tertentu misalnya
1)
Disesuaikan dengan cita-cita pembangunan
bangsa.
2)
Disesuaikan dengan tugas dari suatu
badan atau lembaga pendidikan.
3)
Disesuaikan dengan bakat kemampuan
anak didik.
4)
Disesuaikan dengan tingkat
pendidikan dan sebagainya.
Tujuan-tujuan
pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, dalam rangka
untuk mencapai tujuan umum pendidikan inilah yang dimaksud dengan tujuan
khusus.
c.
Tujuan tak lengkap
Tiap-tiap aspek pendidikan mempunyai
tujuan-tujuan pendidikan sendiri-sendiri. Tujuan dari aspek-aspek pendidikan
inilah yang dimaksud tujuan pendidikan tak lengkap. Sebab masing-masing aspek
pendidikan itu menganggap seolah-olah dirinya terlepas dari aspek pendidikan
yang lain. Pada hal masing-masing pendidikan itu hanyalah merupakan
bagian-\bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu tujuan dari
masing-masing aspek itu harus dilengkapi dengan tujuan dari aspek-aspek yang
lain.
d.
Tujuan insidentil : (tujuan seketika
atau sesaat).
Tujuan ini timbul secara kebetulan ,
secara mendadak dan hanya bersifat sesaat. Misalnya : tujuan untuk mengadakan
hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah. Maka diadakanlah darmawisata ke
suatu tempat. Dalam hal ini tujuan itu telah selesai, setelah darmawisata itu
dilaksanakan.
e.
Tujuan sementara
Tujuan sementara adalah
tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fase-fase tertentu dalam pendidikan.
Misalnya : anak dimasukkan ke sekolah. Tujuannya ialah agar anak dapat membaca
dan menulis. Dapat membaca dan menulis inilah yang disebut tujuan sementara.
Tujuan yang lebih lanjut ialah agar anak dapat belajar ilmu pengetahuan dari
buku-buku. Dapat belajar dari buku inipun menjadi tujuan sementara. Tujuan
sebenarnya ialah agar anak dapat memiliki ilmu pengetahuan tertentu. Memiliki
ilmu pengetahuan inipun merupan tujuan sementara. Dan begitulah seterusnya. Demikian
tujuan-tujuan sementara ini semakin meningkat untuk menuju kepada pengetahuan
umum, tujuan total atau tujuan akhir.
f.
Tujuan perantara
Tujuan perantara disebut juga tujuan
intermediair. Tujuan inilah adalah merupakan alat atau sarana untuk mencapai
tujuan-tujuan yang lain. Misalnya : kita belajar bahasa Inggris atau bahasa
Belanda, atau yang lain. Tujuan belajar bahasa ini ialah, agar kita dapat
mempelajari buku-buku yang tertulis dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa yang
lain. Jadi kita belajar bahasa asing di sini hanyalah merupakan sekedar alat
saja. Demikian macam-macam tujuan pendidikan, yang kesemuanya mengarah kepada
tujuan umum pendidikan. Yaitu menuju kehidupan sebagai insal kamil, dimana
terjamin adanya hakikat manusia secara harmonis. Berbagai macan uraian dari
tujuan pendidikan diatas maka dapat di simpulkan bahwa pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan manusia agar supaya memiliki ketrampilan dan mampu bersaing
dan berdaya guna bagi bangsa dan negara.
F.
Belajar
Slameto (2010)
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sudjana (2010)
: Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada
individu-individu yang belajar.
Djamarah dan
Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi.
Trianto (2011)
: Belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan
bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik
seseorang sejak lahir.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perhatian merupakan salah satu hal
penting dalam belajar. Tanpa adanya perhatian dan fokus maka proses transfer
informasi ataupun materi tidak akan dapat berjalan dengan maksimal. Perhatian
merupakan proses dalam belajar dimana seseorang memilih dan merespon sekian
dari banyak rangsangan yang diterima dari lingkungan sekitarnya.
Ada banyak sekali rangsangan yang
masuk dalam satu waktu. Contoh dalam kegiatan belajar, peserta didik berada
dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat banyak hal yang dapat diperhatikan
misalnya menulis sesuatu, berbicara dengan kawan ataupun kegiatan dan hal-hal
dengan perhatian tertentu. Ketika guru masuk kelas ketika itu juga seluruh
perhatian peserta didik tertuju pada guru dan mengabaikan perhatiannya pada
hal-hal lain, yang tadinya sedang menulis ataupun bercakap-cakap mereka
menghentikan perhatian pada apa yang dilakukanya untuk memperhatikan guru yang
akan mengajar.
Sangat penting bagi guru dalam proses
belajar mengajar agar terus mendapat perhatian dari peserta didik dan menjaga peserta
didik tetap fokus dengan perhatian tersebut. Jika perhatian siswa tidak
terfokus pada pembelajaran maka kemungkinan peserta didik tidak mampu menangkap
atau mendapat
persepsi yang benar terhadap materi yang sedang dipelajari.
Memang banyak sekali hal-hal yang
dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian peserta didik pada kegiatan
pembelajaran, maka dari itu guru harus mampu menciptakan suasana yang kondusif
untuk belajar dimana perhatian peserta didik dapat tetap fokus pada
pembelajaran dan tidak banyak gangguan dan rangsangan yang datang dan mencuri
perhatian peserta didik.
Jelas sekali terlihat bahwa perhatian merupakan hal yang
vital dan harus ada dalam kegiatan belajar mengajar. Guru perlu memiliki
wawasan tentang perhatian ini, salah satunya harus mengerti mengenai
prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian. Slameto (2010)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip penting yang berkaitan dengan
perhatian dalam belajar, antara lain adalah:
- Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya.
- Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan mengarah pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut.
- Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kebutuhannya.
Memang
benar bahwa guru tentu tidak mampu mengendalikan perhatian dari peserta didik,
namun yang dapat dilakukan adalah bagaimana untuk mempengaruhi perhatian peserta
didik agar tertuju pada pelajaran dan terus memberikan stimulus agar perhatian
tidak teralihkan. Berdasarkan dan melihat dari prinsip-prinsip yang berkenaan dengan
perhatian diatas maka tentu guru dapat mengetahui bagaimana karakteristik dari
pembentukan perhatian dan mencari cara untuk dapat memberikan rangsangan
sehingga mampu mendapat perhatian dari peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran dan peserta didik dapat menerima pelajaran atau mendapat
persepsi dengan baik.
Guru
dapat merencanakan terlebih dahulu apa yang akan digunakan dan diterapkan agar
peserta didik dapat fokus pada pelajaran sepanjang kegiatan belajar mengajar.
Penerapan metode pembelajaran yang tepat, model pembelajaran yang inovatif,
media pembelajaran yang interaktif, hingga pemberian motivasi dapat dilakukan
dan dikombinasikan dengan perencanaan yang baik sehingga mampu mendapatkan
perhatian dari peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
B.
Saran
Diharapkan
pembaca tidak hanya berpacu terhadap makalah ini, karena masih banyak referensi
lain yang bisa menambahkan wawasan tentang prinsip-prinsip penting yang
berkaitan dengan perhatian dalam belajar.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar..Yogyakarta : Aswaja
Pressindo
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Slameto.
2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta :
Andi Offset
http://www.asraraspia.web.id/2014/01/peran-perhatian-dalam-pembelajaran.html
[di akses pada 19 Maret 2016]
http://www.kompasiana.com/kartikapaputungan/kurangnya-perhatian-orang-tua-terhadap-pendidikan-anak_564a6a9b757a6109052640f2
[di akses pada 19 Maret 2016]
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran
[di akses pada 19 Maret 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar