Senin, 16 Mei 2016

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL 39 MINGGU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR



LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
39 MINGGU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR
 

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Asuhan Kebidanan Di Ruang Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
Penulisanan laporan ini dalam rangka menerapkan praktik klinik kebidanan yang merupakan salah satu mata kuliah atau kurikulum yang harus dilalui dalam proses pendidikan. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Yayasan Indah Sari Mulia Banjarmasin
2.      Anggrita Sari, S.Si.T.,M.Pd.,M.Kes sebagai Direktur Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
3.      Nurul hidayah,SST selaku bagian Praktik Klinik Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
4.      Miftahul Jannatus Soraya, SST sebagai Pembimbing Pendidikan (CT) Di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
5.      Ida ayu tantrawati, SST sebagai pembimbing lahan praktik (CI) Di Ruang Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar
6.      Kakak-kakak bidan dan perawat serta rekan-rekan yang telah memberi banyak masukan dalam laporan ini
Yang telah memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis sehingga laporan ini diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan demikian penulis sangan mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari dosen pembimbing. Akhir kata semoga hasil laporan ini memb/erikan manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv         
DAFTAR ISI  ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
          A.Latar Belakang............................................................................. 1          
          B.Tujuan.......................................................................................... 2          
          C.Manfaat    ................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................... 4          
          A.Pengertian ................................................................................... 4
          B.Etiologi......................................................................................... 5
          C.Patofisiologi.................................................................................. 6
          D.Manifestasi Klinis.......................................................................... 6
          E.Faktor Risiko................................................................................ 7
          F.Diagnosis....................................................................................... 7
          G.Macam-macam Hipertensi dalam Kehamilan.................................. 8
          H.Penatalaksanaan............................................................................ 8
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................... 9
          A.Data Subjektif............................................................................... 11
          B. Objective Data............................................................................. 15
          C.Assesment..................................................................................... 17
          D.Planning......................................................................................... 18         
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 20
BAB V PENUTUP...................................................................................... 21
          A.Kesimpulan.................................................................................... 21
          B.Saran ............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra dan post partum. Dari gejala-gejala klinik pre eklampsia dapat dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preklampsia berat. Pembagian preeklampsia menjadi beratdan ringan tidaklah berarti adanya dua penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan preeklampsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma (Sarwono, 2010). Preeklampsia (dahulu disebut gestosis) merupakan hipertensi yang dipicu oleh kehamilan dan terjadi pada 5-20% perempuan khususnya primigravida, ibu hamil dengan kehamilan kembar, ibu yang menderita diabetes mellitus dan hipertensi essensial. Bahaya dari preeklampsia meliputi solutio placenta, kegagalan ginjal, jantung, hemorargi serebral, insupisiensi placenta dan gangguan pertumbuhan janin (Denis Tiran, 2006).
Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. Mereka diklasifikasikan ke dalam penyakit hipertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-berat, edema dan proteinuria yang masif. Sedangkan eklampsia ditandai oleh adanya koma dan/atau kejang di samping ketiga tanda khas PEB. Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia (PE), angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian pre-eklampsia berkisar 6-7%dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan pre-eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi (Amelda, 2008). Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) pada tahun 2010, penyebab langsung kematian ibu di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%, eklampsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5%.
Di  Indonesia,  angka kejadian preeklamsi berkisar antara 2,1-8,5% dan kelainan ini masih merupakan penyebab kematian ibu nomor dua  tertinggi (24%), setelah  pendarahan (Depkes RI, 2001). Untuk angka kejadian di RSUP Sanglah Denpasar, periode 2002-2003 dilaporkan  kejadian  preeklamsi  sebesar  5,83%  (Oka  dan  Surya,  2004),  pada periode  2004-2005 sebesar 6,06% (Sudarmayasa  dan  Surya,  2006),   sementara pada periode 2009-2010, dilaporkan sebesar 7,31% (Lidapraja dan Surya, 2011).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul laporan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan preeklampsi berat.

B.     Tujuan
1.        Tujuan Umum
Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi kandidat bidan dalam mengaplikasikan ilmu diperkuliahan agar menjadi bidan yang profesional.
2.        Tujuan Khusus
a.    Mahasiswa mengetahui pengkajian secara sistematis yang dilakukan pada pasien dengan Preeklampsia berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
b.    Mahasiswa mengetahui pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan pada pasien dengan Preeklampsia berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
c.    Mahasiswa mengetahui diagnosis pada pasien dengan Preeklampsia berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
d.   Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan pada pasien dengan Preeklampsia berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
C.    Manfaat
1.        Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
2.        Bagi Petugas Kesehatan
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan mutu pelayanan yang profesional oleh tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan preeklampsia berat.
3.        Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu dengan preeklampsia berat.
4.        Bagi Klien
Dapat mengetahui dan mengerti asuhan yang diberikan selama masa hamil dengan preeklampsi berat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Prawirohardjo, 2008).
Tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan lanjut, adalah :
1.      Perdarahan pervaginam
2.      Sakit kepala yang hebat
3.      Penglihatan kabur
4.      Bengkak diwajah dan tangan
5.      Keluar cairan pervaginam
6.      Gerak janin terasa dan nyeri perut yang hebat (Suryati, 2011)
Preeklampsia (PE) adalah gangguan yang terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan dan ditandai dengan hipertensi dan proteinuria (Silasi Michele, 2010). Penyakit digolongkan berat bila satu atau lebih tanda gejala dibawah ini :
1.      Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
2.      Proteinuria 5 g atau lebih dalam 24 jam; 3 atau 4 + pada pemeriksaan kualitatif.
3.      Oliguria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam.
4.      Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium.
5.      Edema paru dan sianosis (Ilmu Kebidanan : 2005).

Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan
1.      Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2.      Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.
3.      Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4.      Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan pembukaan telah ada (Rustam Mochtar, 2009).
Preeklampsi berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau disertai udema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Asuhan Patologi Kebidanan : 2009).
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di sertai proteiuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.(Asuhan Kebidanan IV:2010).
Jadi, preeklampsia berat adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria > 5 gr/24 jam atau oedem yang terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

B.     Etiologi
Penyebab pasti terjadinya pre-eklampsi masih belum diketahui. Penyakit ini dianggap sebagai sesuatu “Maladaptation syndrome” dengan akibat suatu vasospasme general dengan segala akibatnya (Abadi et al, 2008; Shah, 2009).
Preeklampsi dikaitkan dengan komponen genetik, meskipun mekanisme aktual masih diperdebatkan. Pre eklamsi juga dikaitkan dengan mekanisme plasentasi, namun pre eklamsi tidak selalu muncul pada keadaan patologis plasenta (Abadi et al, 2008; Wilson, 2004).



C.    Patofisiologi
Patofisiologi pre-eklamsi merupakan suatu disfungsi/ kerusakan sel endotel vaskuler secara menyeluruh dengan penyebab multifaktor, seperti: imunologi, genetik, nutrisi (misalnya defisiensi kalsium) dan lipid peroksidasi. Kemudian berlanjut dengan gangguan keseimbangan hormonal prostanoid yaitu peningkatan vasokonstriktor (terutama tromboxan) dan penurunan vasodilator (prostasiklin), peningkatan sensitivitas terhadap vasokonstriktor agregasi platelet (trombogenik), koagulopati dan aterogenik. Perubahan level seluler dan biomolekuler di atas telah dideteksi pada umur kehamilan 18-20minggu, selanjutnya sekurang-kurangnya umur kehamilan 24 minggu dapat diikuti perubahan/ gejala klinis seperti hipertensi, oedema dan proteiuria.
Awalnya adalah defisiensi invasi sel-sel trofoblas atas arteri spiralis pada plasenta yang dimediasi/ dipengaruhi proses imunologis, dan hal ini mengakibatkan gangguan perfusi unit fetoplasental. (Abadi et al, 2008)

D.    MANIFESTASI KLINIS
Kehamilan 20 minggu atau lebih dengan tanda-tanda:
1.      Desakan darah sistolik ≥160 mmHg, diastolik ≥110 mmHg. Desakan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah baring
2.      Protein urine ≥5 gram/ 24jam atau kualitatif 4+ (++++).
3.      Oliguri jumlah produksi urine  500cc/ 24jam atau disertai kenaikan kadar kreatinin darah.
4.      Adanya gejala-gejala eklampsia impending: gangguan visus, gangguan serebral, nyeri epigastrium, hiper refleksia.
5.      Adanya sindroma HELLP (Hemolysis Elevated Liver enzyme Low Platelet) (Abadi et al, 2008).



E.     Faktor Resiko
Menurut Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo (2005), faktor resiko pre- eklamsia berat adalah :
1.      Riwayat Preeklampsia
2.      Primigravida, karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat (blocking antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya Preeklampsia
3.      Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut (2 minggu)
4.      Kehamilan ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai bayi kembar atau lebih.
5.      Riwayat penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik, diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik arthritis atau lupus.

F.     Diagnosis
Diagnosis di tegakkan berdasarkan kriteria preeklamsia berat sebagaimana tercantum di bawah:
1.      Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan diastolic ≥ 110 mmHg.
2.      Protein uria lebih dari positif 2 (++)
3.      Oliguria yaitu produksi urine kurang dari 400 cc/ 24 jam
4.      Edema paru : Nafas pendek, sianosis, ronkhi +
5.      Nyeri daerah epigastrium
6.      Gangguan penglihatan
7.       Nyeri kepala hebat (maternal & neonatal, 2007).
8.       Terdapat mual sampai muntah (Manuaba, 2010).



G.    Macam-Macam Hipertensi Dalam Kehamilan
Hipertensi pada kehamilan dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu:
1.      Hipertensi kronik: hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg yang diukur setelah beristirahat selama 5-10 menit dalam posisi duduk) yang telah didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.
2.      Preeklamsia-Eklamsia: peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, disertai dengan penambahan berat badan ibu yang cepat akibat tubuh membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein di dalam air seni (proteinuria). Eklamsia: preeklamsia yang disertai dengan kejang.
3.      Preeklamsia superimposed pada hipertensi kronik: preeklamsia yang terjadi pada perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
4.      Hipertensi gestasional: hipertensi pada kehamilan yang timbul pada trimester akhir kehamilan, namun tanpa disertai gejala dan tanda preeklamsia, bersifat sementara dan tekanan darah kembali normal setelah melahirkan (postpartum). Hipertensi gestasional berkaitan dengan timbulnya hipertensi kronik suatu saat di masa yang akan datang.

H.    Penatalaksanaan
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre-eklamsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medicinal dan perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medicinal (AYeyeh.R, 2011). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1.      Perawatan aktif
Pada setiap penderita sedapat mungkin sebelum perawatan aktif dilakukan pemeriksaan fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test (NST) dan ultrasonograft (USG), dengan indikasi (salah satu atau lebih), yakni :
a.       Pada ibu
Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda atau gejala impending eklamsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam perawatan edicinal, ada gejala-gejala status quo (tidak ada perbaikan).
b.      Janin
Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda intra uterine growth retardation (IUGR)
c.       Hasil laboratorium
Adanya HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan trombositopenia).
2.      Penanganan kejang
a.       Beri obat antikonvulsan
b.      Pelengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas, sedotan, masker oksigen, oksigen)
c.       Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
d.      Aspirasi mulut dan tenggorokan
e.       Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trandelenburg untuk mengurangi resiko aspirasi
f.       Beri O2 4-6 liter/menit
3.      Penanganan umum
a.       Jika tekanan diastolik >110 mmHg, berikan anti hipertensi, sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg
b.      Pasang infus RL dengan jarum besar (16 gauge atau lebih)
c.       Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
d.      Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
e.       Jika jumlah urine <30 ml per jam : 
1)      Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam
2)      Pantau kemungkinan edema paru
f.       Jangan tinggalkan pasien sendirian, kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin
g.      Observasi tanda-tanda vital, reflex, dan DJJ setiap jam
h.      Auskultasi paru untuk mencari tanda-tanda edema paru (Maternal dan Neonatal, 2010)
4.      Pengobatan dengan MgSO4
a.       Dosis awal
1)      MgSO4 4gr IV sebagai larutan 20% 5 menit
2)      Diikuti dengan MgSO4 (50%) 5gr IM dengan 1 ml ligonain 2%
b.      Dosis Pemeliharaan
1)      MgSO4 (50%) 5gr + ligonokain 2% 1 ml IM setiap 4 jam
2)      Sampai 24 jam pasca persalinan atau kejang berakhir (Maternal dan Neonatal, 2007).
5.      Pengobatan Obstetrik
Pengobatan obstetri dilakukan dengan cara terminasi terhadap kehamilan yang belum inpartu, yaitu :
a.       Induksi persalinan: tetesan oksitocyn dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan dengan fetal heart monitoring.
b.      Seksio Sesaria (dilakukan oleh dokter ahli kandungan), bila: fetal assessment jelek. Syarat tetesan oksitocyn tidak dipenuhi (nilai bishop < 5) atau adanya kontraindikasi tetesan oksitocyn; 12 jam setelah dimulainya tetesan oksitocyn belum masuk fase aktif. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
39 MINGGU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR
Hari/Tanggal   : Jumat, 07 November 2014               Nama   : Putri Mayang Sari
Pukul                : 09.30 WITA                                     NIM    : S.12.1093

A.      SUBJEKTIF DATA
1.        Identitas

Istri
Suami
Nama  
Ny. M
Tn. M
Umur  
25 tahun
32 tahun
Agama
Islam
Islam
Suku/Bangsa
Jawa/ Indonesia
Banjar/ Indonesia
Pendidikan
SMP
SMP
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Swasta
Alamat
Sukawati Gianyar Bali

2.        Keluhan Utama         :
Ibu mengatakan hamil ±9 bulan ingin memeriksakan kehamilannya mengeluh nyeri perut bagian bawah sejak tadi malam.

3.      Riwayat perkawinan : kawin 1 kali, pertama kali kawin umur 20 tahun dengan suami sekarang sudah 5 tahun.

4.      Riwayat haid
a.       Menarche umur    : 14 tahun
b.      Siklus                   : 29 hari
c.       Teratur / tidak      : teratur
d.      Lamanya              :3-5 hari
e.       Banyaknya           : ± 2-3 kali ganti pembalut/hari
f.       Dysmenorrhea      : tidak
g.      HPHT                   : 04-02-2014
h.      Taksiran Partus     : 11-11-2014

5.      Riwayat Obstetri :
No
Tahun
Kehamilan
Persalinan
Bayi
Penyulit
Nifas
Ket.
UK
Penyu-
lit
UK
Cara
Tempat /
Penolong
Penyu-
lit
BB
PB
Seks
Keadaan
Lahir
1.
2009
39 mgg
-
39 mgg
Normal
BPM / Bidan
-
-
-
lk
meninggal
-
IUFD
2.
2010
40 mgg
-
40 mgg
Normal
RS / Dokter
-
2,7
kg
50
cm
pr
meninggal
-
IUFD
3.
2014
Ini












6.      Riwayat keluarga berencana
a.       Jenis         : suntik 1 bulan
b.      Lama        : 5 bulan
c.       Masalah    : tidak ada

7.      Riwayat kesehatan
a.       Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan pernah menderita hipertensi saat kehamilan pertama, tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, penyakit keturunan seperti asma, diabetes mellitus dan penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS dan penyakit lainnya serta tidak ada riwayat kembar.
b.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan ibu kandungnya menderita hipertensi, dari pihak keluarga lain tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, penyakit keturunan seperti asma, diabetes mellitus dan penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS dan penyakit lainnya serta tidak ada riwayat kembar.

8.      Riwayat Kehamilan Sekarang
a.       Selama hamil ibu periksa di        : BPM
b.      Mulai periksa sejak kehamilan    : 11 minggu
c.       Frekuensi periksa
1)      Trimester I                             : 2 kali
2)      Trimester II                           : 3 kali
3)      Trimester III                          : 2 kali
d.      Imunisasi TT                               : Lengkap       
e.       Keluhan selama hamil
No
Keluhan
Umur Kehamilan
Tindakan Dan Terapi
Oleh
Ket.
1.
Mual
11 minggu
KIE, makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang berbau menyengat, B6, Kalk, Asam folat, Fe.
Bidan
Masalah teratasi

9.      Pola Kebutuhan Sehari-hari
a.       Nutrisi

Makanan
Minuman
Jenis
Frekuensi
Porsi
Masalah
Nasi, Lauk-pauk, sayur
2 kali sehari
1 piring
Tidak ada
Air putih, teh
7-8 kali sehari
1 gelas
Tidak ada
b.      Eliminasi
1)      BAB
a)      Frekuensi                        : 1 kali sehari
b)      Konsistensi                     : lembek
c)      Warna                             : kuning kecokelatan
d)     Masalah                          : Tidak ada

2)      BAK
a)      Frekuensi                        : 4-5 kali sehari
b)      Warna                             : kuning keruh
c)      Bau                                 : khas urin
d)     Masalah                          : Tidak ada
c.       Personal hygiene
1)      Frekuensi mandi                    : 2 kali sehari
2)      Frekuensi gosok gigi             : 2 kali sehari
3)      Frekuensi ganti pakaian        : sesuai kebutuhan
d.      Aktivitas
Ibu mengatakan selama hamil masih dapat melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah dan lain-lain.
e.       Tidur dan istirahat
1)      Siang hari                              : 1-2 jam
2)      Malam hari                            : 7-8 jam
3)      Masalah                                 : Tidak ada
f.       Pola seksual
Masalah                                                                : Tidak ada

10.  Data psikososial dan Spiritual
a.       Tanggapan ibu terhadap keadaan kehamilannya : cemas
b.      Tanggapan keluarga terhadap kehamilannya       : Senang
c.       Ketaatan ibu dalam beribadah                             : Shalat 5 waktu
d.      Pemecahan masalah dari ibu                                : Suami
e.       Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya             : Orang tua dan Bidan
f.       Budaya yang dipercayai selama kehamilan         : tidak ada
g.      Lingkungan yang berpengaruh
1)      Ibu tinggal bersama                                       : Suami
2)      Hewan peliharaan                                         : Tidak ada
h.      Hubungan sosial ibu dengan keluarga                 : Baik
i.        Jumlah penghasilan                                              : Mencukupi
j.        Penentu pengambilan keputusan dalam keluarga: Suami
k.      Yang menanggung biaya ANC dan persalinan    : Suami

B.     OBJEKTIF DATA
1.    Pemeriksaan Umum
a.       Keadaan umum          : Baik
b.      Kesadaran                  : Composmentis
c.       Berat badan
1)      Sebelum hamil      : 70 kg
2)      Sekarang              : 85 kg
d.      Tinggi badan              : 153 cm
e.       LILA                          : 33 cm
f.       Tanda Vital   
1)      Tekanan Darah     : 170/100 mmHg
2)      Respirasi               : 20 kali/menit
3)      Nadi                     : 80 kali/menit
4)      Suhu                     : 36,8 oC         
2.      Pemeriksaan Khusus
a.       Inspeksi
1)     Kepala

2)     Muka

3)     Mata     

4)     Telinga
5)     Hidung
6)     Mulut

7)     Leher

8)     Dada

9)     Mamae

10) Perut

11) Genetalia
12) Tungkai
b.       Palpasi
1)     Leher    

2)     Mamae 
3)     Abdomen
a)      Leopold I

b)     Leopold II


c)      Leopold III

d)     Leopold IV
e)      TFU          
4)     TBJ           
5)     Tungkai
:Kulit kepala tampak bersih, tidak berketombe, rambut hitam dan tidak rontok.
:Tidak tampak pucat, tidak oedem, tidak ada chloasma Gravidarum.
:Bentuk simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak  kuning.
:Simetris, tidak ada pengeluaran serumen.
:Tidak ada polip, tidak ada pergerakan cuping hidung.
:Tidak pucat, bibir tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan, tidak ada caries gigi, gigi tidak berlubang.
:Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid.
:Simetris, tidak tampak retraksi dinding dada saat inspirasi dan ekspirasi.
:Simetris, puting susu menonjol, terdapat Hiperpigmentasi pada areola.
:Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada jaringan parut, tidak ada luka bekas operasi.
:Tidak ada keluar cairan atau keputihan.
:Tampak oedem dan tidak tampak varises.

:Tidak teraba pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid.
:Tidak ada nyeri tekan dan massa.

:Pertengahan antara pusat dan prosesus xifoideus, teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
:Bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang
seperti papan (pu-ki) dan bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).
:Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan tidak melenting (preskep)
:Bagian terbawah janin masuk PAP (divergen)
: 30 cm
: (TFU-12)×155=2945 gram
: Teraba adanya oedem dan tidak teraba varises
c.       Auskultasi
DJJ (+), terdengar jelas dengan frekuensi 145 kali/menit
d.      Perkusi
1)      Reflek Patella       : kiri/kanan, (+)/(+)
2)      Cek Ginjal            : kiri/kanan, (-)/(-)
e.       Pemeriksaan panggul luar
1)      Distansia spinarum           : Tidak dilakukan
2)      Distansia kristarum          : Tidak dilakukan
3)      Conjugata eksterna          : Tidak dilakukan
4)      Lingkar panggul               : Tidak dilakukan
3.      Pemeriksaan Penunjang tanggal 07 November 2014
a.       HB                             : 12 gr% nilai normal 12-16gr%
b.      Protein urine               : positif (++++)

C.    ANALISA DATA
1.      Diagnosa Kebidanan        : GIIIP0AII hamil 39 minggu dengan preeklampsia
berat, janin tunggal hidup intra  uteri.
2.      Masalah                            : Cemas menghadapi kondisi kehamilannya
3.      Kebutuhan                       : KIE, kolaborasi dengan dokter Sp.OG., teknik
  Relaksasi

D.    PENATALAKSANAAN
1.      Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan yaitu TD : 170/100 mmHg, Pernapasan : 20 kali/menit, Nadi : 80 kali/menit, Suhu : 36,8oC, UK : 39 minggu, DJJ = 145 kali/menit, dan taksiran partus : 11-11-2014.
“Ibu mengetahui hasil pemeriksaan”
2.      Memberitahu ibu bahwa ibu mengalami preeklampsia berat dengan di tandai oleh Tekanan darah : 170/100 mmHg, Oedem pada tungkai, protein urine positif (++++) serta kenaikan berat badan 15 kg dari berat badan sebelum hamil.
“Ibu mengetahui keadaan yang dialaminya saat ini”
3.      Kolaborasi dengan dokter Sp.OG. :
a.       Pdx     : pemeriksaan HB , protein urine
b.      Tx       : Nifedipine 10 mg per oral
c.       Mdx   : -
d.      KIE    :
1)      Penanganan nyeri
2)      Penanganan cemas
3)      Rencana tindakan persalinan melalui operasi section caesarea
Penatalaksanaan :
1.      Mengatasi nyeri perut bagian bawah dengan cara mengajarkan teknik relaksasi yaitu menarik nafas dalam melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan melalui mulut agar mengurangi rasa cemas ibu.
 “Ibu mengerti dan merasa lebih tenang”
2.      Memotivasi ibu dalam mengahadapi kehamilannya yaitu dengan menganjurkan ibu untuk berdoa agar mengurangi rasa cemas.
“Ibu merasa lebih tenang”
3.      Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu HB dan protein urine.
“Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan laboratorium, HB 12 gr%, Protein urine positif (++++)”.
4.      Memberitahu ibu bahwa akan diantar ke ruang VK bersalin untuk dilakukan tindakan persalinan melalui operasi sectio caesarea.
“Ibu setuju diantar ke VK bersalin”
5.      Memberikan terapi nifedipine 10 mg per oral 1 tablet.
“Terapi sudah diberikan”
6.      Rencana operasi section caesarea Jumat, 07 November 2014


BAB IV
PEMBAHASAN
Preeklampsia (PE) adalah gangguan yang terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan dan ditandai dengan hipertensi dan proteinuria (Silasi Michele, 2010). Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di sertai proteiuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.(Asuhan Kebidanan IV:2010). Preeklampsi dikaitkan dengan komponen genetik, meskipun mekanisme aktual masih diperdebatkan. Pre eklamsi juga dikaitkan dengan mekanisme plasentasi, namun pre eklamsi tidak selalu muncul pada keadaan patologis plasenta (Abadi et al, 2008; Wilson, 2004).
Pada hari Jumat 07 November 2014, Ny. M datang ke Poliklinik Kebidanan bersama dengan suaminya atas rujukan dari bidan karena ibu mengalami preeklampsi. Ibu mengatakan hamil anak ketiga ±9 bulan ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah sejak tadi malam. Setelah dilakukan anamnesa ibu memiliki riwayat preeklampsi pada anak pertama. Pada hasil pemeriksaan diketahui keadaan umum pada tekanan darah ibu 170/100 mmHg, hasil palpasi bengkak pada tungkai. Keadaan janin baik dengan frekuensi djj 145 kali/menit. Berkolaborasi dengan dokter, disarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu darah dan protein urine. Kemudian ibu diantar ke ruang VK Bersalin untuk dilakukan tindakan persalinan melalui operasi section caesarea karena pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil HB 12gr% dan protein urine positif (++++). Ibu diberikan terapi Nifedipine 10 mg per oral untuk menurunkan tekanan darah. Setelah dilakukan inform consent kepada ibu dan suami, ibu direncanakan operasi section caesarea pada Jumat 07 November 2014.
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. M umur 25 tahun GIIIP0AII hamil 39 minggu dengan preeklampsi berat mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium, analisa data serta penatalaksanaan sesuai dengan teori yang ada.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Preeklampsia berat adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria > 5 gr/24 jam atau oedem yang terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
2.      Jumat 07 November 2014, Ny. M datang ke Poliklinik Kebidanan bersama suaminya ingin memeriksakan kehamilannya atas rujukan dari bidan. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium ibu mempunyai riwayat preeklampsi, tekanan darah 170/100 mmHg, oedema pada tungkai dan protein urine positif (++++). Ibu diantar ke Ruang VK Bersalin, ibu mendapatkan terapi Nifedipine 10 mg per oral dan akan direncanakan untuk dilakukan tindakan persalinan melalui operasi section caesarea pada hari Jumat 07 November 2014.
3.      Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. M umur 25 tahun GIIIP0AII hamil 39 minggu dengan preeklampsi berat mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium, analisa data serta penatalaksanaan sesuai dengan teori yang ada.

B.     Saran
1.      Bagi Institusi
Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
2.      Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan mutu pelayanan yang profesional oleh tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan preeklampsia berat.
3.      Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu dengan preeklampsia berat.
4.      Bagi Klien
Diharapkan klien dapat mengetahui dan mengerti asuhan yang diberikan selama masa hamil dengan preeklampsi berat.

DAFTAR PUSTAKA
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran. ECG. Jakarta
Manjoer, Arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Edisi Ketiga Jilid Ketiga. Media Aesculapius. Jakarta.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB. ECG. Jakarta
Prawirohardjo, S. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP. Jakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. YBP. Jakarta.
Romauli, Suryati. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Nuha Mediha : Yogyakarta.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar