LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
39 MINGGU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus Asuhan Kebidanan Di Ruang Poliklinik Kebidanan RSUP
Sanglah Denpasar.
Penulisanan laporan ini
dalam rangka menerapkan praktik klinik kebidanan yang merupakan salah satu mata
kuliah atau kurikulum yang harus dilalui dalam proses pendidikan. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yayasan
Indah Sari Mulia Banjarmasin
2. Anggrita
Sari, S.Si.T.,M.Pd.,M.Kes sebagai Direktur Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
3. Nurul
hidayah,SST selaku bagian Praktik Klinik Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
4. Miftahul
Jannatus Soraya, SST sebagai Pembimbing Pendidikan (CT) Di Akademi Kebidanan
Sari Mulia Banjarmasin
5. Ida
ayu tantrawati, SST sebagai pembimbing lahan praktik (CI) Di Ruang Poliklinik
Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar
6. Kakak-kakak
bidan dan perawat serta rekan-rekan yang telah memberi banyak masukan dalam
laporan ini
Yang telah memberikan
masukan dan pengarahan kepada penulis sehingga laporan ini diselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan demikian
penulis sangan mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari dosen
pembimbing. Akhir kata semoga hasil laporan ini memb/erikan manfaat yang
berguna bagi yang membutuhkannya.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................
iii
KATA PENGANTAR................................................................................
iv
DAFTAR ISI ............................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1
A.Latar Belakang.............................................................................
1
B.Tujuan..........................................................................................
2
C.Manfaat ................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................... 4
A.Pengertian ................................................................................... 4
B.Etiologi.........................................................................................
5
C.Patofisiologi..................................................................................
6
D.Manifestasi Klinis..........................................................................
6
E.Faktor Risiko................................................................................
7
F.Diagnosis.......................................................................................
7
G.Macam-macam Hipertensi dalam
Kehamilan..................................
8
H.Penatalaksanaan............................................................................
8
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................
9
A.Data Subjektif...............................................................................
11
B. Objective Data.............................................................................
15
C.Assesment.....................................................................................
17
D.Planning.........................................................................................
18
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................
20
BAB V PENUTUP......................................................................................
21
A.Kesimpulan....................................................................................
21
B.Saran ............................................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan
dapat terjadi ante, intra dan post partum. Dari gejala-gejala klinik pre
eklampsia dapat dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preklampsia berat.
Pembagian preeklampsia menjadi beratdan ringan tidaklah berarti adanya dua
penyakit yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan
preeklampsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma
(Sarwono, 2010). Preeklampsia (dahulu disebut gestosis) merupakan hipertensi
yang dipicu oleh kehamilan dan terjadi pada 5-20% perempuan khususnya
primigravida, ibu hamil dengan kehamilan kembar, ibu yang menderita diabetes
mellitus dan hipertensi essensial. Bahaya dari preeklampsia meliputi solutio placenta,
kegagalan ginjal, jantung, hemorargi serebral, insupisiensi placenta dan
gangguan pertumbuhan janin (Denis Tiran, 2006).
Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia masih merupakan salah
satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. Mereka
diklasifikasikan ke dalam penyakit hipertensi yang disebabkan karena kehamilan.
PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-berat, edema dan proteinuria yang
masif. Sedangkan eklampsia ditandai oleh adanya koma dan/atau kejang di samping
ketiga tanda khas PEB. Menurut World Health Organization (WHO), salah satu
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia (PE),
angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka
kejadian pre-eklampsia berkisar 6-7%dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka
kematian ibu yang diakibatkan pre-eklampsia dan eklampsia di negara berkembang
masih tinggi (Amelda, 2008). Berdasarkan Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI)
tercatat mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Menurut Departemen Kesehatan (Depkes)
pada tahun 2010, penyebab langsung kematian ibu di Indonesia terkait kehamilan
dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%, eklampsi 24%, infeksi 11%, partus
lama 5% dan abortus 5%.
Di Indonesia,
angka kejadian preeklamsi berkisar antara 2,1-8,5% dan kelainan ini
masih merupakan penyebab kematian ibu nomor dua
tertinggi (24%), setelah
pendarahan (Depkes RI, 2001). Untuk angka kejadian di RSUP Sanglah
Denpasar, periode 2002-2003 dilaporkan
kejadian preeklamsi sebesar
5,83% (Oka dan
Surya, 2004), pada periode
2004-2005 sebesar 6,06% (Sudarmayasa
dan Surya, 2006),
sementara pada periode 2009-2010, dilaporkan sebesar 7,31% (Lidapraja
dan Surya, 2011).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik
untuk mengambil judul laporan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan
preeklampsi berat.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mempersiapkan
peserta didik untuk menjadi kandidat bidan dalam mengaplikasikan ilmu
diperkuliahan agar menjadi bidan yang profesional.
2.
Tujuan Khusus
a. Mahasiswa
mengetahui pengkajian secara sistematis yang dilakukan pada
pasien dengan Preeklampsia berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
b. Mahasiswa
mengetahui pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan pada
pasien dengan Preeklampsia berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
c. Mahasiswa
mengetahui diagnosis pada pasien dengan Preeklampsia berat di
Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
d. Mahasiswa
mengetahui penatalaksanaan pada pasien dengan Preeklampsia
berat di Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar.
C.
Manfaat
1.
Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa
yang akan datang.
2.
Bagi Petugas Kesehatan
Dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan mutu pelayanan yang profesional oleh tenaga kesehatan untuk memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan preeklampsia berat.
3.
Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu dengan
preeklampsia berat.
4.
Bagi Klien
Dapat mengetahui dan mengerti asuhan yang
diberikan selama masa hamil dengan preeklampsi berat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan. Triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai 6
bulan, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Prawirohardjo, 2008).
Tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam
kehamilan lanjut, adalah :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak diwajah dan tangan
5. Keluar cairan pervaginam
6. Gerak janin terasa dan nyeri perut
yang hebat (Suryati, 2011)
Preeklampsia (PE) adalah gangguan yang terjadi setelah
minggu ke-20 kehamilan dan ditandai dengan hipertensi dan proteinuria (Silasi
Michele, 2010). Penyakit digolongkan berat bila satu atau lebih tanda gejala
dibawah ini :
1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau
lebih, atau tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
2. Proteinuria 5 g atau lebih dalam 24
jam; 3 atau 4 + pada pemeriksaan kualitatif.
3. Oliguria, air kencing 400 ml atau
kurang dalam 24 jam.
4. Keluhan serebral, gangguan
penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium.
5. Edema paru dan sianosis (Ilmu
Kebidanan : 2005).
Memberikan
konseling tentang tanda-tanda persalinan
1.
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih
kuat, sering dan teratur.
2.
Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih
banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.
3.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4.
Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar dan
pembukaan telah ada (Rustam Mochtar, 2009).
Preeklampsi berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang
ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai
proteinuria dan atau disertai udema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Asuhan
Patologi Kebidanan : 2009).
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan
yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di sertai
proteiuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.(Asuhan Kebidanan
IV:2010).
Jadi,
preeklampsia berat adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan yang
ditandai dengan timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria > 5
gr/24 jam atau oedem yang terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
B.
Etiologi
Penyebab pasti terjadinya pre-eklampsi masih belum
diketahui. Penyakit ini dianggap sebagai sesuatu “Maladaptation syndrome” dengan
akibat suatu vasospasme general dengan segala akibatnya (Abadi et al,
2008; Shah, 2009).
Preeklampsi dikaitkan dengan komponen genetik, meskipun
mekanisme aktual masih diperdebatkan. Pre eklamsi juga dikaitkan dengan
mekanisme plasentasi, namun pre eklamsi tidak selalu muncul pada keadaan
patologis plasenta (Abadi et al, 2008; Wilson, 2004).
C.
Patofisiologi
Patofisiologi pre-eklamsi merupakan suatu disfungsi/
kerusakan sel endotel vaskuler secara menyeluruh dengan penyebab multifaktor,
seperti: imunologi, genetik, nutrisi (misalnya defisiensi kalsium) dan lipid
peroksidasi. Kemudian berlanjut dengan gangguan keseimbangan hormonal
prostanoid yaitu peningkatan vasokonstriktor (terutama tromboxan) dan penurunan
vasodilator (prostasiklin), peningkatan sensitivitas terhadap vasokonstriktor
agregasi platelet (trombogenik), koagulopati dan aterogenik. Perubahan level
seluler dan biomolekuler di atas telah dideteksi pada umur kehamilan
18-20minggu, selanjutnya sekurang-kurangnya umur kehamilan 24 minggu dapat
diikuti perubahan/ gejala klinis seperti hipertensi, oedema dan proteiuria.
Awalnya adalah defisiensi invasi sel-sel trofoblas atas
arteri spiralis pada plasenta yang dimediasi/ dipengaruhi proses imunologis,
dan hal ini mengakibatkan gangguan perfusi unit fetoplasental. (Abadi et al,
2008)
D.
MANIFESTASI
KLINIS
Kehamilan
20 minggu atau lebih dengan tanda-tanda:
1. Desakan darah sistolik ≥160 mmHg,
diastolik ≥110 mmHg. Desakan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah
dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah baring
2. Protein urine ≥5 gram/ 24jam atau
kualitatif 4+ (++++).
3. Oliguri jumlah produksi urine
500cc/ 24jam atau disertai kenaikan kadar kreatinin darah.
4. Adanya gejala-gejala eklampsia
impending: gangguan visus, gangguan serebral, nyeri epigastrium, hiper
refleksia.
5. Adanya sindroma HELLP (Hemolysis
Elevated Liver enzyme Low Platelet) (Abadi et al, 2008).
E.
Faktor Resiko
Menurut Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo (2005),
faktor resiko pre- eklamsia berat adalah :
1. Riwayat
Preeklampsia
2. Primigravida,
karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat (blocking antibodies)
belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya Preeklampsia
3. Kenaikan
berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut (2
minggu)
4. Kehamilan
ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai bayi kembar
atau lebih.
5. Riwayat
penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik, diabetes,
penyakit ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik arthritis atau lupus.
F.
Diagnosis
Diagnosis di tegakkan berdasarkan kriteria preeklamsia berat
sebagaimana tercantum di bawah:
1. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
dan tekanan diastolic ≥ 110 mmHg.
2. Protein uria lebih dari positif 2
(++)
3. Oliguria yaitu produksi urine kurang
dari 400 cc/ 24 jam
4. Edema paru : Nafas pendek, sianosis,
ronkhi +
5. Nyeri daerah epigastrium
6. Gangguan penglihatan
7. Nyeri kepala hebat (maternal & neonatal,
2007).
8. Terdapat mual sampai muntah (Manuaba, 2010).
G.
Macam-Macam Hipertensi Dalam
Kehamilan
Hipertensi pada
kehamilan dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Hipertensi kronik: hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg yang
diukur setelah beristirahat selama 5-10 menit dalam posisi duduk) yang telah
didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul sebelum
mencapai usia kehamilan 20 minggu.
2. Preeklamsia-Eklamsia: peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah
usia kehamilan mencapai 20 minggu, disertai dengan penambahan berat badan ibu
yang cepat akibat tubuh membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai
protein di dalam air seni (proteinuria). Eklamsia: preeklamsia yang disertai
dengan kejang.
3. Preeklamsia superimposed pada hipertensi kronik: preeklamsia yang
terjadi pada perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
4. Hipertensi gestasional: hipertensi pada kehamilan yang timbul pada
trimester akhir kehamilan, namun tanpa disertai gejala dan tanda preeklamsia,
bersifat sementara dan tekanan darah kembali normal setelah melahirkan
(postpartum). Hipertensi gestasional berkaitan
dengan timbulnya hipertensi kronik suatu saat di masa yang akan datang.
H.
Penatalaksanaan
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala
pre-eklamsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi perawatan
aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan
medicinal dan perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan
ditambah pengobatan medicinal (AYeyeh.R,
2011). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Perawatan aktif
Pada setiap penderita sedapat mungkin sebelum perawatan
aktif dilakukan pemeriksaan fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test
(NST) dan ultrasonograft (USG), dengan indikasi (salah satu atau lebih), yakni
:
a. Pada ibu
Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda
atau gejala impending eklamsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6
jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam
perawatan edicinal, ada gejala-gejala status quo (tidak ada perbaikan).
b. Janin
Hasil
fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda intra uterine growth
retardation (IUGR)
c. Hasil laboratorium
Adanya
HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan trombositopenia).
2. Penanganan kejang
a. Beri obat antikonvulsan
b. Pelengkapan untuk penanganan kejang
(jalan nafas, sedotan, masker oksigen, oksigen)
c. Lindungi pasien dari kemungkinan
trauma
d. Aspirasi mulut dan tenggorokan
e. Baringkan pasien pada sisi kiri,
posisi trandelenburg untuk mengurangi resiko aspirasi
f. Beri O2 4-6 liter/menit
3. Penanganan umum
a. Jika tekanan diastolik >110 mmHg,
berikan anti hipertensi, sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg
b. Pasang infus RL dengan jarum besar
(16 gauge atau lebih)
c. Ukur keseimbangan cairan, jangan
sampai terjadi overload
d. Kateterisasi urin untuk pengeluaran
volume dan proteinuria
e. Jika jumlah urine <30 ml per jam
:
1) Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam
2) Pantau kemungkinan edema paru
f. Jangan tinggalkan pasien sendirian,
kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin
g. Observasi tanda-tanda vital, reflex,
dan DJJ setiap jam
h. Auskultasi paru untuk mencari
tanda-tanda edema paru (Maternal dan Neonatal, 2010)
4. Pengobatan dengan MgSO4
a. Dosis awal
1) MgSO4 4gr IV sebagai
larutan 20% 5 menit
2) Diikuti dengan MgSO4 (50%) 5gr IM
dengan 1 ml ligonain 2%
b. Dosis Pemeliharaan
1) MgSO4 (50%) 5gr + ligonokain 2% 1 ml
IM setiap 4 jam
2) Sampai 24 jam pasca persalinan atau
kejang berakhir (Maternal dan Neonatal, 2007).
5. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan obstetri dilakukan dengan cara terminasi terhadap kehamilan yang belum inpartu, yaitu :
a. Induksi persalinan: tetesan
oksitocyn dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan dengan fetal heart
monitoring.
b. Seksio Sesaria (dilakukan oleh
dokter ahli kandungan), bila: fetal assessment jelek. Syarat tetesan oksitocyn
tidak dipenuhi (nilai bishop < 5) atau adanya kontraindikasi tetesan
oksitocyn; 12 jam setelah dimulainya tetesan oksitocyn belum masuk fase aktif.
Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio
sesaria.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
39
MINGGU DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
DI
POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH DENPASAR
Hari/Tanggal : Jumat,
07 November 2014 Nama : Putri Mayang Sari
Pukul : 09.30 WITA NIM : S.12.1093
A.
SUBJEKTIF DATA
1.
Identitas
Istri
|
Suami
|
|
Nama
|
Ny. M
|
Tn. M
|
Umur
|
25 tahun
|
32 tahun
|
Agama
|
Islam
|
Islam
|
Suku/Bangsa
|
Jawa/ Indonesia
|
Banjar/ Indonesia
|
Pendidikan
|
SMP
|
SMP
|
Pekerjaan
|
Ibu Rumah Tangga
|
Swasta
|
Alamat
|
Sukawati Gianyar Bali
|
2.
Keluhan
Utama :
Ibu
mengatakan hamil ±9 bulan ingin memeriksakan kehamilannya mengeluh nyeri perut
bagian bawah sejak tadi malam.
3. Riwayat perkawinan : kawin 1 kali,
pertama kali kawin umur 20 tahun dengan suami sekarang sudah 5 tahun.
4. Riwayat haid
a. Menarche umur : 14 tahun
b. Siklus : 29 hari
c. Teratur / tidak : teratur
d. Lamanya :3-5 hari
e. Banyaknya : ± 2-3 kali ganti pembalut/hari
f. Dysmenorrhea : tidak
g. HPHT :
04-02-2014
h. Taksiran Partus : 11-11-2014
5. Riwayat Obstetri :
No
|
Tahun
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Bayi
|
Penyulit
Nifas
|
Ket.
|
|||||||
UK
|
Penyu-
lit
|
UK
|
Cara
|
Tempat
/
Penolong
|
Penyu-
lit
|
BB
|
PB
|
Seks
|
Keadaan
Lahir
|
||||
1.
|
2009
|
39
mgg
|
-
|
39
mgg
|
Normal
|
BPM
/ Bidan
|
-
|
-
|
-
|
lk
|
meninggal
|
-
|
IUFD
|
2.
|
2010
|
40
mgg
|
-
|
40
mgg
|
Normal
|
RS
/ Dokter
|
-
|
2,7
kg
|
50
cm
|
pr
|
meninggal
|
-
|
IUFD
|
3.
|
2014
|
Ini
|
6. Riwayat keluarga berencana
a. Jenis : suntik 1 bulan
b. Lama :
5 bulan
c. Masalah : tidak ada
7. Riwayat kesehatan
a. Riwayat
Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan
pernah menderita hipertensi saat kehamilan pertama, tidak pernah menderita
penyakit kronis seperti jantung, penyakit keturunan seperti asma, diabetes
mellitus dan penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS dan penyakit
lainnya serta tidak ada riwayat kembar.
b. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan
ibu kandungnya menderita hipertensi, dari pihak keluarga lain tidak pernah
menderita penyakit kronis seperti jantung, penyakit keturunan seperti asma,
diabetes mellitus dan penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS dan
penyakit lainnya serta tidak ada riwayat kembar.
8. Riwayat
Kehamilan Sekarang
a. Selama
hamil ibu periksa di : BPM
b. Mulai
periksa sejak kehamilan : 11 minggu
c. Frekuensi
periksa
1) Trimester
I : 2 kali
2) Trimester
II : 3 kali
3) Trimester
III : 2 kali
d. Imunisasi
TT : Lengkap
e. Keluhan
selama hamil
No
|
Keluhan
|
Umur
Kehamilan
|
Tindakan
Dan Terapi
|
Oleh
|
Ket.
|
1.
|
Mual
|
11
minggu
|
KIE,
makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang berbau menyengat, B6, Kalk, Asam
folat, Fe.
|
Bidan
|
Masalah
teratasi
|
9. Pola
Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Makanan
|
Minuman
|
|
Jenis
Frekuensi
Porsi
Masalah
|
Nasi,
Lauk-pauk, sayur
2
kali sehari
1
piring
Tidak ada
|
Air putih, teh
7-8 kali sehari
1 gelas
Tidak ada
|
b. Eliminasi
1) BAB
a) Frekuensi : 1 kali sehari
b) Konsistensi : lembek
c) Warna : kuning
kecokelatan
d) Masalah : Tidak ada
2) BAK
a) Frekuensi : 4-5 kali sehari
b) Warna : kuning keruh
c) Bau : khas urin
d) Masalah : Tidak ada
c. Personal
hygiene
1) Frekuensi
mandi : 2 kali sehari
2) Frekuensi
gosok gigi : 2 kali sehari
3) Frekuensi
ganti pakaian : sesuai kebutuhan
d. Aktivitas
Ibu mengatakan
selama hamil masih dapat melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci,
memasak, membersihkan rumah dan lain-lain.
e. Tidur
dan istirahat
1) Siang
hari : 1-2
jam
2) Malam
hari : 7-8 jam
3) Masalah : Tidak ada
f. Pola
seksual
Masalah :
Tidak ada
10. Data
psikososial dan Spiritual
a. Tanggapan
ibu terhadap keadaan kehamilannya : cemas
b. Tanggapan
keluarga terhadap kehamilannya :
Senang
c. Ketaatan
ibu dalam beribadah :
Shalat 5 waktu
d. Pemecahan
masalah dari ibu : Suami
e. Pengetahuan
ibu terhadap kehamilannya :
Orang tua dan Bidan
f. Budaya
yang dipercayai selama kehamilan :
tidak ada
g. Lingkungan
yang berpengaruh
1) Ibu
tinggal bersama :
Suami
2) Hewan
peliharaan :
Tidak ada
h. Hubungan
sosial ibu dengan keluarga :
Baik
i.
Jumlah penghasilan :
Mencukupi
j.
Penentu pengambilan keputusan dalam
keluarga: Suami
k. Yang
menanggung biaya ANC dan persalinan :
Suami
B.
OBJEKTIF
DATA
1. Pemeriksaan
Umum
a. Keadaan
umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat
badan
1) Sebelum
hamil : 70 kg
2) Sekarang : 85 kg
d. Tinggi
badan : 153 cm
e. LILA : 33 cm
f. Tanda
Vital
1) Tekanan
Darah : 170/100 mmHg
2) Respirasi : 20 kali/menit
3) Nadi : 80 kali/menit
4) Suhu : 36,8 oC
2. Pemeriksaan
Khusus
a. Inspeksi
1) Kepala
2) Muka
3) Mata
4) Telinga
5) Hidung
6) Mulut
7) Leher
8) Dada
9) Mamae
10) Perut
11) Genetalia
12) Tungkai
b. Palpasi
1) Leher
2) Mamae
3) Abdomen
a) Leopold
I
b) Leopold
II
c) Leopold
III
d) Leopold
IV
e) TFU
4) TBJ
5) Tungkai
|
:Kulit kepala tampak bersih, tidak
berketombe, rambut hitam dan tidak rontok.
:Tidak tampak pucat,
tidak oedem, tidak ada chloasma Gravidarum.
:Bentuk simetris, konjungtiva tidak
pucat, sklera tidak kuning.
:Simetris,
tidak ada pengeluaran serumen.
:Tidak
ada polip, tidak ada pergerakan cuping hidung.
:Tidak
pucat, bibir tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan, tidak ada caries gigi,
gigi tidak berlubang.
:Tidak ada pembesaran vena jugularis
dan kelenjar tyroid.
:Simetris, tidak tampak retraksi
dinding dada saat inspirasi dan ekspirasi.
:Simetris, puting susu menonjol,
terdapat Hiperpigmentasi pada areola.
:Pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilan, tidak ada jaringan parut, tidak ada luka bekas operasi.
:Tidak ada keluar cairan atau
keputihan.
:Tampak oedem dan tidak tampak varises.
:Tidak teraba pembesaran vena
jugularis dan kelenjar tyroid.
:Tidak ada nyeri tekan dan massa.
:Pertengahan antara pusat dan prosesus
xifoideus, teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
:Bagian kiri perut ibu teraba keras,
memanjang
seperti
papan (pu-ki) dan bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas).
:Bagian terbawah
janin teraba bulat, keras dan tidak melenting (preskep)
:Bagian terbawah janin masuk PAP (divergen)
: 30 cm
: (TFU-12)×155=2945
gram
: Teraba adanya oedem dan tidak teraba
varises
|
c. Auskultasi
DJJ (+), terdengar jelas dengan
frekuensi 145 kali/menit
d. Perkusi
1) Reflek
Patella : kiri/kanan, (+)/(+)
2) Cek
Ginjal : kiri/kanan, (-)/(-)
e. Pemeriksaan
panggul luar
1) Distansia
spinarum : Tidak dilakukan
2) Distansia
kristarum : Tidak dilakukan
3) Conjugata
eksterna : Tidak dilakukan
4) Lingkar
panggul : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan
Penunjang tanggal 07 November 2014
a. HB :
12 gr% nilai normal 12-16gr%
b. Protein
urine :
positif (++++)
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa
Kebidanan : GIIIP0AII
hamil 39 minggu dengan preeklampsia
berat, janin tunggal
hidup intra uteri.
2. Masalah : Cemas menghadapi
kondisi kehamilannya
3. Kebutuhan : KIE, kolaborasi dengan
dokter Sp.OG., teknik
Relaksasi
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan
kepada ibu hasil pemeriksaan yaitu TD : 170/100 mmHg, Pernapasan : 20
kali/menit, Nadi : 80 kali/menit, Suhu : 36,8oC, UK : 39 minggu, DJJ
= 145 kali/menit, dan taksiran partus : 11-11-2014.
“Ibu mengetahui
hasil pemeriksaan”
2. Memberitahu
ibu bahwa ibu mengalami preeklampsia berat dengan di tandai oleh Tekanan darah
: 170/100 mmHg, Oedem pada tungkai, protein urine positif (++++) serta kenaikan
berat badan 15 kg dari berat badan sebelum hamil.
“Ibu mengetahui keadaan yang
dialaminya saat ini”
3. Kolaborasi
dengan dokter Sp.OG. :
a. Pdx : pemeriksaan HB , protein urine
b. Tx : Nifedipine 10 mg per oral
c. Mdx : -
d. KIE :
1) Penanganan
nyeri
2) Penanganan
cemas
3) Rencana
tindakan persalinan melalui operasi section caesarea
Penatalaksanaan
:
1. Mengatasi
nyeri perut bagian bawah dengan cara mengajarkan teknik relaksasi yaitu menarik
nafas dalam melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan melalui mulut agar
mengurangi rasa cemas ibu.
“Ibu mengerti dan merasa lebih tenang”
2. Memotivasi
ibu dalam mengahadapi kehamilannya yaitu dengan menganjurkan ibu untuk berdoa
agar mengurangi rasa cemas.
“Ibu merasa lebih tenang”
3. Memberitahu
ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu HB dan protein urine.
“Ibu
bersedia dilakukan pemeriksaan laboratorium, HB 12 gr%, Protein urine positif
(++++)”.
4. Memberitahu
ibu bahwa akan diantar ke ruang VK bersalin untuk dilakukan tindakan persalinan
melalui operasi sectio caesarea.
“Ibu setuju diantar ke VK bersalin”
5. Memberikan
terapi nifedipine 10 mg per oral 1 tablet.
“Terapi
sudah diberikan”
6. Rencana
operasi section caesarea Jumat, 07 November 2014
BAB
IV
PEMBAHASAN
Preeklampsia (PE) adalah gangguan
yang terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan dan ditandai dengan hipertensi dan
proteinuria (Silasi Michele, 2010). Preeklampsia berat
adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi
160/110 mmHg atau lebih di sertai proteiuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih.(Asuhan Kebidanan IV:2010). Preeklampsi dikaitkan dengan komponen genetik, meskipun
mekanisme aktual masih diperdebatkan. Pre eklamsi juga dikaitkan dengan
mekanisme plasentasi, namun pre eklamsi tidak selalu muncul pada keadaan
patologis plasenta (Abadi et al, 2008; Wilson, 2004).
Pada hari Jumat 07
November 2014, Ny. M datang ke Poliklinik Kebidanan bersama dengan suaminya
atas rujukan dari bidan karena ibu mengalami preeklampsi. Ibu mengatakan hamil
anak ketiga ±9 bulan ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengeluh nyeri perut
bagian bawah sejak tadi malam. Setelah dilakukan anamnesa ibu memiliki riwayat
preeklampsi pada anak pertama. Pada hasil pemeriksaan diketahui keadaan umum
pada tekanan darah ibu 170/100 mmHg, hasil palpasi bengkak pada tungkai.
Keadaan janin baik dengan frekuensi djj 145 kali/menit. Berkolaborasi dengan
dokter, disarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu darah dan
protein urine. Kemudian ibu diantar ke ruang VK Bersalin untuk dilakukan
tindakan persalinan melalui operasi section caesarea karena pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil HB 12gr% dan protein urine positif (++++). Ibu
diberikan terapi Nifedipine 10 mg per oral untuk menurunkan tekanan darah.
Setelah dilakukan inform consent kepada ibu dan suami, ibu direncanakan operasi
section caesarea pada Jumat 07 November 2014.
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. M umur 25 tahun GIIIP0AII
hamil 39 minggu dengan preeklampsi berat mulai dari anamnesa, pemeriksaan
fisik, laboratorium, analisa data serta penatalaksanaan sesuai dengan teori
yang ada.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Preeklampsia berat adalah suatu
kondisi yang spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi
≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria > 5 gr/24 jam atau oedem yang
terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
2. Jumat 07 November 2014, Ny. M datang
ke Poliklinik Kebidanan bersama suaminya ingin memeriksakan kehamilannya atas
rujukan dari bidan. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
laboratorium ibu mempunyai riwayat preeklampsi, tekanan darah 170/100 mmHg, oedema
pada tungkai dan protein urine positif (++++). Ibu diantar ke Ruang VK
Bersalin, ibu mendapatkan terapi Nifedipine 10 mg per oral dan akan
direncanakan untuk dilakukan tindakan persalinan melalui operasi section
caesarea pada hari Jumat 07 November 2014.
3. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada
Ny. M umur 25 tahun GIIIP0AII hamil 39 minggu
dengan preeklampsi berat mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium,
analisa data serta penatalaksanaan sesuai dengan teori yang ada.
B.
Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan
dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa
yang akan datang.
2.
Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan mutu pelayanan yang profesional oleh tenaga kesehatan untuk memberikan
asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan preeklampsia berat.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan
mahasiswa dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu dengan
preeklampsia berat.
4.
Bagi Klien
Diharapkan
klien dapat mengetahui dan
mengerti asuhan yang diberikan selama masa hamil dengan preeklampsi berat.
DAFTAR PUSTAKA
Chapman,
Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran. ECG. Jakarta
Manjoer,
Arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Edisi Ketiga Jilid Ketiga. Media
Aesculapius. Jakarta.
Manuaba,
Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB. ECG. Jakarta
Prawirohardjo, S. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. YBP. Jakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu
Kebidanan. YBP. Jakarta.
Romauli,
Suryati. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Nuha
Mediha : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar